Jakarta (ANTARA News) - Kelly Tandiono, mentor dan juri Asia's Next Top Model musim keempat, punya pesan terkait perawatan kulit untuk peserta kompetisi yang merupakan model-model belia.

"Habis pemotretan make up harus langsung dihapus," kata dia, di Jakarta, Kamis malam.

Setiap model dalam pekerjaannya, baik itu pemotretan atau peragaan busana, harus selalu siap didandani.

Bila wajah yang penuh riasan tidak dibersihkan secepatnya saat pekerjaan rampung, maka kesehatan kulit menjadi bayarannya. 

"Lama-lama, kulit jadi cepat kering dan menua," ujar model 29 tahun itu.

Kelly yang berkecimpung di dunia model sejak berusia 18 tahun ini merasakan akibat dari membiarkan wajahnya "sulit bernafas" karena ditutupi make up terlalu lama.

"Dulu saya suka membiarkan make up sampai malam, tidak langsung dihapus," kata pemilik tinggi badan 175 sentimeter.

"Sekarang terasa, complexion kulitku tidak sebagus zaman dulu," imbuh dia.

Berkecimpung dengan make up dalam porsi yang lebih banyak ketimbang perempuan awam membuatnya rentan terkena masalah kulit.

"Saat fashion week pakai make up setiap hari, seminggu setelahnya biasa jerawat keluar," ia mencontohkan. 


Kini, aktris Negeri Tanpa Telinga itu selalu rajin membersihkan wajah dan memakai pelembab setelah berdandan. Masker dan fasial menjadi rutinitas untuk menjaga kesehatan kulit. Pemilik poni lurus di atas alis itu juga selalu memakai antiscar gel untuk menyamarkan dan menghilangkan bekas-bekas jerawat di wajah.

"Menjaga kulit itu sangat penting," ia menegaskan.

Saat menjadi mentor Asia's Next Top Model, Kelly juga kerap dimintai saran seputar membangun kepercayaan diri oleh para perserta. 

"Ada yang grogi, takut posenya aneh, jalannya salah, itu karena level percaya diri mereka masih kurang. Tugas saya bagaimana membuat mereka semakin percaya diri," tutur model internasional yang pernah berrjalan di catwalk Milan dan London.

Kompetisi Asia's Next Top Model yang melibatkan berbagai negara di Asia diyakini Kelly dapat meningkatkan peluang model Tanah Air untuk berkarir di luar negeri.

"Model Indonesia itu keren tapi mereka kurang percaya diri untuk keluar," katanya.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016