Paris (ANTARA News) - Prancis menyadari betapa bahayanya Islandia dari lemparan ke dalam jarak jauh dan sudah menyiapkan cara untuk menghatasi senjata itu manakala mereka bertemu dengan paket kejutan Piala Eropa itu pada perempatfinal, kata pelatih Didier Deschamps seperti dikutip Reuters.

Deschamps yang memiliki reputasi sebagai ahli taktik yang cerdas itu menyadari betul bahwa Islandia telah menciptakan dua gol dari lemparan ke dalam yang langsung ke area penalti selama perjalanan dongeng mereka ke 16 Besar.

"Kami tahu mereka kerap memanfaatkan lemparan ke dalam langsung dengan penempatan posisi yang sangat terukur karena itulah yang mereka ulang dari satu pertandingan ke pertandingan," kata Deschamps dalam jumpa pers di Stade de France di mana laga yang berlangsung Senin dini hari WIB itu dilangsungkan.

"Kami akan mengukurnya guna membatasi dampak lemparan ke dalam yang merupakan aspek permainan mereka," sambung dia. "Ketika mereka melakukan lemparan ke dalam 30 atau 40 meter dari gawang, itu setara dengan set piece."

Ketika tim-tim yang lebih prestisius kerap mengonsentrasikan diri pada penguasaan bola dan umpan, Islandia mengandalkan ketangguhan fisik yang mengetahui betul bagaimana menciptakan artilerinya sendiri, kata Deschamps.

"Mereka tahu mereka tidak akan sering-sering mendapatkan tendangan penjuru pada sebuah pertandingan dan mereka mengompensasikannya dengan memanfaatkan lemparan ke dalam sebagai set piece," kata dia.

"Mereka merongrong pertahanan Anda dengan dua striker tinggi yang membuat Anda di bawah tekanan besar," kata pelatih Prancis ini. "Saya tidak bisa membuat pemain-pemain saya lebih tinggi lagi sampai beberapa centimeter lnamun kami kami punya beberapa yang bisa bertarung memenangkan bola-bola atas."

Kendati begitu Islandia tidak bisa dijinakkan dari hanya lemparan ke dalam dan duel udara, kata Deschamps.

"Mereka memiliki para pemain berkualitas yang juga bisa bermain di lapangan dengan kombinasi-kombinasi. Para pemain saya telah menyaksikan pertandingan mereka dan sangat tahu mereka tidak mencapai tingkat itu dengan tak sengaja. Mereka pantas berada di tempat mereka seharusnya berada," kata dia.

Deschamps yang terus bongkar pasang pemain sejak awal turnamen ini akan kembali dipaksa mengotakatik susunan pemainnya setelah bek tengah Adil Rami dan gelandang bertahan N'Golo Kante absen karena akumulasi kartu.

Pelatih Prancis yang diperkirakan akan mengganti kedua pemain dengan Samuel Umtiti dan Yohan Cabaye, memasang formasi 4-3-3 dan 4-2-3-1 pada pertandingan-pertandingan terdahulu.

Formasi yang terakhir disebut mungkin menjadi opsi yang lebih baik dalam menghadapi lawan yang kemungkinan bertahan namun Deschamps berhati-hati dalam menjabarkannya.

"Apa pun formasi yang Anda ambil, semangat yang Anda tunjukkanlah yang penting," kata dia seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016