Jakarta (ANTARA News) - KBRI Doha berkomitmen untuk memperkuat instrumen dan implementasi kerja sama ekonomi Indonesia-Qatar di bidang trade, tourism, investment (TTI) dengan pergunakan semua resources yang ada untuk mencapai target misi diplomasi ekonomi KBRI Doha.

Hal itu diungkapkan Dubes RI Doha, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi pada rapat evaluasi kegiatan diplomasi ekonomi KBRI Doha Semester I tahun 2016, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara, Senin.

Sebagai Dubes RI Doha yang baru dan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, diplomasi ekonomi adalah prioritas utama dalam hubungan kedua negara. KBRI Doha merencanakan beberapa program yang terfokus kepada upaya peningkatan nilai kerja sama perdagangan dan investasi, dan menambah jumlah wisatawan asing ke Indonesia.

KBRI Doha berupaya memperluas dan memperkuat instrumen kerjasama dengan pihak Qatar. Antara lain dengan mendorong finalisasi dan penandatanganan Air Service Agreement Indonesia - Qatar. Penguatan instrumen ini dilakukan simultan dengan peningkatan kerjasama dengan pihak Qatar Airways, guna mendorong masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia dan mendorong ekspor Indonesia ke Qatar.

KBRI Doha menginisiasi dan mengupayakan penandatangan MOU Kerja Sama antara Kadin Indonesia dan Kadin Qatar. MOU ini akan mengarah pada pembentukan Joint Business Council Indonesia - Qatar yang akan menjadi payung hukum kerjasama pelaku usaha dua negara.

Guna menjajaki peningkatan kerja sama dengan Kadin Qatar, KBRI Doha tela

berpartisipasi pada ASEAN - Qatar Chamber Joint Seminar, dan melakukan serangkaian pertemuan dan fasilitasi kunjungan ke Kadin Qatar.Guna meningkatkan intensitas kunjungan dan kegiatan ekonomi dari berbagai kalangan kedua negara, baik dari tataran pemerintah, pelaku bisnis maupun masyarakat KBRI Doha telah melakukan beberapa kegiatan diplomasi.

Antara lain pertemuan dengan sejumlah pengusaha dan calon investor di Qatar, mengikuti ekspo My Coffee My Identity, fasilitasi upaya pengembangan usaha pelaku bisnis Indonesia dan Qatar, fasilitasi kunjungan Menteri ESDM RI dan Menteri Tenaga Kerja RI ke Qatar, fasilitasi kunjungan Delegasi Kemnaker Qatar ke Indonesia, fasilitasi kunjungan peserta pelatihan Islamic Banking Indonesia ke Qatar, serta fasilitasi kunjungan Komisaris Utama Bosowa ke Qatar.

Di bidang investasi, KBRI Doha tengah menjajaki rencana investasi H.H. Sheikh Fahad bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, saudara dari Emir Qatar untuk membentuk investasi yang akan dilakukan adalah pendirian bangunan mall di Aceh, Indonesia. Saat ini, Pemerintah Indonesia juga sedang membahas proyek-proyek investasi yang akan disampaikan ke Qatar Investment Authority dengan nilai sebesar USD 1 Milyar.

Realisasi investasi terbesar Qatar di Indonesia meliputi investasi di bidang keuangan dan perbankan dan komunikasi. Yaitu Qatar National Bank (QNB) Indonesia dan Ooredoo Indosat. Untuk QNB beroperasi selama 7 tahun di Indonesia dengan profit mencapai USD 3 Milyar dari USD 250 juta.

Qatar berinvestasi pula di bidang energi yaitu investasi Nebras Power senilai USD 750 juta. Di bidang perdagangan, untuk menggenjot ekspor Indonesia ke Qatar, KBRI Doha tengah membantu mencarikan mitra pemasok produkIndonesia di Source of Fortune Supermarket. Sebuah supermarket yang didirikan dan dijalankan Qatindo W.L.L yang akan dibukapada akhir Juli atau awal Agustus 2016 di Al-Khor.

Qatindo W.L.L adalah usaha yang dirintis Mahdi Musa, Diaspora Indonesia di Qatar. Sejak tahun 2002, Qatindo sudah menjalankan Supermarket di Doha dan saat ini memiliki omset sekitar2-3 juta Qatari Riyal setiap tahunnya atau sekitar 7-10 Milyar Rupiah. Qatindo juga memasok produk-produk Indonesia ke seluruh Carrefour di Qatar.

Diaspora Indonesia di Qatar sangat aktif dan memiliki semangat usaha yang tinggi. Selain Qatindo, sedikitnya terdapat 7 bisnisIndonesia yang eksis di Qatar, yaitu Madani Mart Trading, Jakarta foodstuff, Tofu Cake & Cake Restaurant, Pearl of Beirut, MinangRestaurant, Central Restaurant, dan Griya Solo. Semuanya dijalankanoleh para Diaspora Indonesia di Qatar.

Selain itu, sejumlah pelaku bisnis dan diaspora Indonesia di Qatar tengah merampungkan legalitas pendirian Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ). Jenis koperasi yang akan dikembangkankan adalahKoperasi Serba Usaha, mencakup bisnis makanan/minuman, jasa, danpariwisata.

Guna mendorong peningkatan neraca perdagangan kedua negara, KBRI Doha juga terus menjaring pelaku bisnis Qatar untuk ikut padaTrade Expo Indonesia ke-31, tanggal 12-16 Oktober 2016 mendatang.

KBRI Doha tengah mempersiapkan upaya ekspor produk kayudan furniture Indonesia untuk berkonstribusi pada proyekpembangunan Hamad International Seaport, bekerjasama denganKementerian Transportasi dan Komunikasi Qatar. Hal ini sebagai tindak lanjut pertemuan Dubes RI Doha dengan Menteri Transportasidan Komunikasi Qatar pada tanggal 24 Mei 2016 yang lalu.

Di bidang pariwisata, KBRI Doha mendorong promosi Wonderful Indonesia di Qatar, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI. Seperti menggelar farm trip dan melakukan diseminasi informasidaerah tujuan wisata Indonesia kepada masyarakat WN Qatar danekpatriat lainnya. Iklan Wonderful Indonesia saat ini juga telahmuncul di TV Al Jazeera yang akan tayang sebanyak 7884 kali padatahun 2016.

KBRI Doha juga berupaya memfokuskan program kegiatan diplomasi ekonominya untuk mencari peluang peningkatan kerja sama di bidangketenagakerjaan. Menurut data yang dirilis oleh KementerianPembangunan dan Statistik Qatar, total penduduk Qatar hingga 31 Mei 2016 mencapai 2,587,564 orang. Dari jumlah tersebut, hanya400 ribu orang WN Qatar. Adapun jumlah WNI di Qatar menurutdata International Organization for Migration (IOM) tahun 2015,mencapai 43,049 orang, yang sebagiannya bekerja di sektor migasdan jasa.

Pada kunjungan Menteri Tenaga Kerja RI ke Qatar Mei yang lalu, Indonesia mengundang Qatar untuk berinvestasi di balai-balai pelatihan tenaga kerja Indonesia. Hal tersebut dibutuhkanuntuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan profesional.

Menurut informasi yang disampaikan pihak Qatar, saat ini Indonesia masih memiliki kuota sebanyak 24,000 untuk tenaga kerjanya bekerjadi Qatar. Merujuk hasil telaah KBRI Doha, bidang tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan antara lain di bidang perhotelan, konstruksi, migas, dan jasa.

Pelaksanaan Misi dan Target Diplomasi Ekonomi Indonesia di Qatar tidak mudah tapi juga tidak sulit. Dibutuhkan usaha yang terus menerus dan pantang menyerah. Sekalipun tidak mencapai hasil sesuai yang diinginkan, diharapkan semua kegiatan diplomasi ekonomi ini akan menghasilkan manfaat bagi pembangunan nasional, demikian Dubes Basri.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016