Kita harus mengajari orang untuk berani hidup bukan berani mati
Yogyakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Muhammadiyah mendorong pemerintah mengusut tuntas hingga menemukan dalang serta jaringan di balik bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Selasa pagi.

"Kami berharap pemerintah dalam hal ini Polri mengusut tuntas dalang dan kekuatan jaringan di balik bom bunuh diri itu, meski pelakunya sudah teridentifikasi," kata Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Mesjid Gede Kauman, Yogyakarta, Selasa malam.

Menurut Haedar, selama dalang dan jaringannya belum bisa ditemukan maka terorisme akan selalu mengancam kehidupan di Indonesia.

Haedar mengatakan, terorisme yang banyak diwujudkan dalam bentuk peledakan bom adalah pemunkaran terhadap kehidupan beragama, lingkungan, dan diri sendiri.

"Tidak ada agama mana pun yang menoleransi bentuk terorisme yang menebar ketakutan dan mengancam kehidupan," kata dia.

Selain upaya pencegahan terorisme oleh pemerintah, menurut Haedar, organisasi keagamaan di Indonesia juga harus intensif meluruskan ajaran keagamaan yang melenceng.

"Ada ideologi tertentu yang mengajarkan teologi kematian, seolah-olah orang mati untuk tujuan yang sebenarnya," katanya. "Paham itu harus kita luruskan. Kita harus mengajari orang untuk berani hidup bukan berani mati."

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016