Malang (ANTARA News) - Sedikitnya tujuh penerbangan dari Bandara Abd Saleh Malang, Jawa Timur dibatalkan ketika bandara itu ditutup karena meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Bromo yang mengeluarkan abu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Abd Saleh Malang Suharno di Malang, Senin, mengatakan bandara ditutup sejak pukul 11.00 WIB (11/7) dan akan kembali dibuka Selasa (12/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Penutupan tersebut diputuskan karena dikhawatirkan abu vulkanik Gunung Bromo menganggu penerbangan.

"Abu vulkanik Gunung Bromo cukup deras dan tebal, sehingga bandara terpaksa ditutup. Akibat penutupan bandara hari ini, tujuh penerbangan terpaksa harus dibatalkan," urainya.

Ketujuh penerbangan itu adalah Garuda GA 291 pemberangkatan pukul 11.00 WIB, Sriwijaya SJ 247 penerbangan pukul 12.50 WIB, Garuda GA 293 pukul 13.10 WIB, Wing Air IW 1841 penerbangan pukul 14.25 WIB, Citilink QG 145 pukul 14.30 WIB, Batik Air ID 7582 pukul 14.30 WIB dan Sriwijaya SJ 249 pukul 14.30 WIB.

Penerbangan yang terdampak tersebut, lanjutnya, lima jurusan Malang-Jakarta dan Jakarta-Malang, serta satu jurusan Malang-Denpasar. Hanya saja, tidak semua maskapai mengalihkan penumpang ke Bandara Internasional Juanda. Sebagian ada yang di-cancel.

Sementara itu, ratusan calon penumpang di Bandara Abd Saleh memadati bandara karena batal terbang setelah bandara dinyatakan ditutup. Dampak dari penutupan bandara itu, tiga maskapai mengalihkan penerbangannya dari bandara tersebut ke Bandara Internasional Juanda di Surabaya menggunakan bus.

Menurut dia, pada hari ini (Senin, 11/7) bukan termasuk puncak arus balik dari bandara. Puncak arus balik terjadi pada Minggu (10/7) sehingga pihak bandara membuka penerbangan tambahan dari maskapai Sriwijaya Air tujuan Jakarta.

"Hari ini hanya rencananya ada sepuluh penerbangan. Sedangkan kemarin (Minggu, 10/7) ada 11 penerbangan," tuturnya.

Sebelum bandara ditutup, tiga maskapai, yakni Sriwijaya Air, Batik, dan Citilink sudah mendarat dan berangkat ke tujuan. Untuk penumpangnya sudah disiapkan bus untuk diantar ke Surabaya," katanya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016