New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat lebih lanjut terhadap yen Jepang pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kemenangan pemilu oleh koalisi berkuasa Jepang mendorong ekspektasi pasar untuk stimulus fiskal yang lebih besar.

Pada Minggu, koalisi Jepang menang telak dalam pemilihan majelis tinggi. Analis mengatakan hal ini membuat lebih mungkin Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mendorong langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut seperti yang dijanjikan awal bulan ini.

Yen merosot dua persen terhadap greenback ke level terendah dalam dua minggu pada akhir perdagangan Selasa. Pada sesi sebelumnya, yen kehilangan 2,24 persen terhadap greenback, penurunan satu hari terbesar sejak April.

Selain itu, investor masih mencerna laporan penggajian (payroll) non pertanian yang baru dirilis. Jumlah penggajian tenaga kerja non pertanian naik 287.000 pada Juni, mengalahkan konsensus pasar naik 175.000 dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,9 persen, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Jumat (8/7).

Analis menunjukkan bahwa meskipun Federal Reserve AS akan mengambil dorongan dari data penting ini, mereka tidak dalam posisi untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga saat ini.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,10 persen menjadi 96,479 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1068 dolar dari 1,1058 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris bertambah menjadi 1,3261 dolar dari 1,2997 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7639 dolar dari 0,7534 dolar.

Dolar dibeli 104,88 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,79 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9877 franc Swiss dari 0,9825 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3012 dolar Kanada dari 1,3120 dolar Kanada.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016