Kapolri baru harus mampu menunjukan komitmennya dalam melakukan pembenahan internal ..."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad meminta Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Pol. Tito Karnavian melanjutkan proses reformasi Polri dan membangun sistem di lingkungan kerjanya berteknologi informasi (TI).

"Kapolri baru harus mampu menunjukan komitmennya dalam melakukan pembenahan internal Polri secara sistemik, dan pelayanan publik yang semakin terjangkau berbasis IT," kata Kepala Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) periode 1979-1981 itu di Jakarta, Rabu.

Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Kepolisian periode 1969-1972 itu memberikan catatan, pekerjaan rumah terbesar Tito bukan hanya mampu menunjukan dirinya sebagai seorang Kapolri yang kompeten.

Namun, ia menimpali, Tito juga harus mampu membawa institusi kepolisian membangun sistem yang dapat meningkatkan kualitas layanan dan menekan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) dengan membangun polisi yang profesional dan amanah.

"Jangan ukuran keberhasilan polisi dilihat dari kemampuannya dalam mengungkap perkara atau kasus saja. Tapi jauh lebih penting, keberhasilannya karena mampu meminimalisir keluhan masyarakat terkait gangguan keamanan dan pelayanan polisi, secara kualitas maupun abuse of power," ujarnya.

Rektor Universitas Bung Karno (UBK) periode 2008-2012 itu menambahkan, Tito juga memiliki tugas dengan titik berat pada pembenahan dan pembangunan kepolisian resor (Polres), serta memastikan bahwa mekanisme pembinaan karir personel benar-benar dijalankan secara merit system atau memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi dari segi pendidikan dan kinerja hariannya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengangkat Jenderal Pol. Tito Karnavian menjadi Kapolri meneruskan Jenderal Pol. Badrodin Haiti, yang memasuki masa pensiun. (Baca: Presiden lantik Tito Karnavian sebagai Kapolri)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016