Tangerang (ANTARA News) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi untuk dilakukan vaksin ulang sebagai solui dari kejadian ditemukannya penggunaan vaksin palsu di RSIA Mutiara Bunda Ciledug.

Arif Budiman dari IDAI di Tangerang, Banten, Selasa, mengatakan vaksin ulang yang akan diberikan kepada pasien RSIA Mutiara Bunda adalah vaksin yang sama yakni vaksin imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus).

Namun, pemberian vaksin tersebut harus diketahui dan disetujui oleh orang tua dengan pengawalan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan dinas kesehatan.

Adapun jadwal vaksin yang direkomendasikan IDAI yakni untuk anak dibawah usia 1 tahun adalah tiga kali vaksin dengan interval setiap vaksin adalah empat minggu dari vaksin awal.

Untuk usia satu tahun hingga kurang dari tujuh tahun, maka dilaksanakan vaksin sebanyak tiga kali. Vaksin kedua dilaksanakan dua bulan setelah vaksin pertama dan vaksin ketiga dilakukan enam bulan setelah vaksin kedua.

Lalu untuk usia tujuh tahun hingga 18 Tahun, dilaksanakan vaksin khusus sebanyak empat kali dengan interval sama seperti usia satu tahun hingga kurang dari tujuh tahun. Namun untuk vaksin yang keempat dilaksanakan pada interval 12 bulan. "Jadi, tahapannya hampir sama dengan imunisasi awal," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016