Karawang, Jawa Barat (ANTARA News) - Bocah kegemukan ekstrim asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Arya Permana, harus belajar di rumahnya dengan diajari seorang guru sekolahnya, Selasa.

Arya yang baru naik kelas IV ini terpaksa belajar di rumahnya, di Kampung Pasirpining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, karena badannya sakit setelah jatuh terpeleset di sekolah saat akan akan upacara bendera pada Senin (18/7).

Di rumahnya, seorang guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, datang untuk mengajari Arya pada hari kedua setelah libur panjang tahun ajaran baru 2016.

Arya diajari sejumlah pelajaran layaknya di kelas oleh guru itu. Bahkan, Arya juga diberikan tugas atau pekerjaan rumah dari gurunya itu.

Pihak keluarga menyebutkan, bocah berusia 10 tahun yang sempat memiliki berat badan hingga 190 kilogram itu menderita sakit di beberapa bagian badannya setelah terjatuh di sekolahnya.

Rokayah, ibu Arya, mengatakan, setelah terjatuh saat akan mengikuti upacara bendera pada Senin (18/7), pada malam harinya Arya mengeluh sakit. Kemungkinan ia keseleo akibat terjatuh.

Ia mengaku tidak bisa memastikan sampai kapan Arya harus menjalani pendidikan di rumahnya. Sebab, itu tergantung dengan kondisi kesehatan Arya.

Sementara itu, Arya yang merupakan pasangan dari Rokayah dan Ade Somantri semula dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sejak Senin (11/7), dan pulang ke rumahnya pada Sabtu (16/7).

Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan 190 kilogram itu memaksa pulang karena ingin sekolah pada hari pertama masuk di tahun ajaran baru 2016. 

Pewarta: M Ali Khumaini
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016