Mereka dengan mudah terbujuk dengan iming-iming investasi bodong karena tergiur dengan keuntungan yang tidak masuk akal."
Madiun (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur menerima sebanyak 429 pengaduan tentang masalah investasi yang terjadi di wilayah kerjanya selama Januari hingga Juli 2016.

Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur Sukamto, Selasa, mengatakan, jumlah pengaduan tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah hingga akhir tahun 2016 seiring banyaknya penawaran investasi di era globalisasi sistem keuangan saat ini.

"Selama tahun 2015, terdapat sekitar 780 pengaduan tentang masalah investasi dan keuangan di wilayah Jawa Timur," ujar Sukamto seusai membuka kegiatan "Training of Trainers" mengenal OJK dan industri jasa keuangan bagi anggota TNI menjelang masa purnabakti di Madiun.

Menurut dia, dari ratusan pengaduan tersebut, didominasi oleh masalah investasi perbankan, sedangkan sisanya adalah kasus asuransi, reksa dana, pasar modal, dan pembiayaan.

Pihaknya menilai tingginya masalah investasi tersebut disebabkan karena rendahnya tingkat "literasi" keuangan masyarakat Jawa Timur tentang program investasi.

"Mereka dengan mudah terbujuk dengan iming-iming investasi bodong karena tergiur dengan keuntungan yang tidak masuk akal," kata dia.

Hasil survei tentang rendahnya literasi keuangan di Jawa Timur pada tahun 2015, paling tinggi terapat di empat wilayah yakni Madiun, Probolinggo, Situbondo, dan Bojonegoro.

Karena itulah, pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat karena banyak lembaga keuangan abal-abal di Jawa Timur yang justru menjerumuskan nasabahnya demi mengejar keuntungan.

Adapun, edukasi dan pengetahuan tentang OJK dan bentuk-bentuk investasi akan diberikan secara bertahap dengan menyasar sejumlah kelompok di masyarakat. Di antaranya kelompok anggota TNI AL, kepolisian, guru, pelaku UMKM, dan banyak lainnya.

"Sebelumnya kami sudah melakukan edukasi dan sosialisasi ke kelompok marinir, guru, dan pelaku UMKM di beberapa kota di Provinsi Jatim. Kini giliran menyasar para anggota TNI AD di wilayah Korem Madiun yang terdiri atas 10 wilayah Kota/Kabupaten," tambahnya.

Pihaknya berharap, dengan pengetahuan sedikit tentang investasi dari pihak OJK tersebut, masyarakat dari berbagai kelompok paham tentang cara berinvestasi yang baik sesuai jenisnya sehingga masyarakat nantinya dapat menggunakan uangnya dengan baik, cerdas, dan bijak.

"Dengan mengenal tipe investasi keuangan, masyarakat diharapkan dapat menentukan jenis investasi dengan baik. Artinya, masyarakat mengetahui jenis investasi yang paling ideal dengan mengetahui segala hak, kewajibannya, dan risikonya sehingga, tidak mudah tergoda lagi dengan investasi bodong," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016