Jakarta (ANTARA News) - La Nina, yang memengaruhi curah hujan dan suhu wilayah tropis, bisa berkembang pada kuartal ketiga tahun ini tapi kemungkinan lemah dan kurang intens dibanding El Nino yang berakhir Mei menurut badan cuaca Perserikatan Bangsa-Bangsa.

La Nina mendinginkan suhu permukaan laut di wilayah tropis bagian timur dan tengah Samudra Pasifik, sedangkan fenomena sebaliknya, El Nino, menghangatkan mereka.

"Bahkan jika itu terbentuk, kemungkinan hanya kejadian La Nina lemah," kata Rupa Kumar Kolli, kepala divisi layanan iklim Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO), Kamis (28/7).

"Jika La Nina terbentuk, biasanya akan memuncak sekitar akhir tahun. Kita akan melihatnya berangsur berkurang pada awal tahun," katanya merujuk ke tahun 2017.

WMO mengatakan pekan lalu bahwa Bumi sedang berada di jalur tahun terpanas dalam sejarah dan menghangat dalam laju lebih cepat dari perkiraan.

"Jika La Nina terjadi, itu cenderung punya efek berlawanan dan sedikit meredam temperatur global," kata Maxx Dilley, direktur bagian perkiraan dan adaptasi iklim WMO.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016