Jakarta (ANTARA News) - Eko Yuli Irawan dan rekan-rekannya sesama atlet angkat besi Indonesia, langsung digenjot berlatih begitu tiba di Brasil guna menghadapi turnamen multievent Olimpiad 2016 di Rio de Janeiro, 5-21 Agustus.

Berdasarkan data tim media kontingen Indonesia, Sabtu, tujuh atlet yang lolos ke Olimpiade ini langsung mendapatkan instruksi berlatih dari pelatih Aveenash Pandoo meski lelah setelah melakukan perjalanan panjang dari Indonesia ke Brasil.

Pada sesi latihan itu, Triyatno dan I Ketut Ariana terlihat belum mampu melakukan angkatan yang biasa mereka lakukan pada latihan di Cape Town sehingga Aveenash Pandoo meminta mereka menghentikan sesi latihan.

Beruntung, hal itu tidak terjadi pada lifter lainnya. Deni, Eko Yuli Irawan, Muhamad Hasby, Dewi Safitri, dan Sri Wahyuni melahap semua materi latihan.

Manajer tim Alamsyah Wijaya mengatakan sebelum berlatih di Brasil, tim pelatih mendapat kesempatan memperbaiki banyak hal saat training camp 10 hari di Afrika Selatan.

"Di Cape Town, kami melakukan training camp 10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan power mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisasi perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta. Buktinya hari ini kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami jet lag, dan ini adalah progres yang luar biasa," tuturnya.

Pada Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah menyebut keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan ada bintang baru.

"Kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini," ujar Alamsyah.

Tim angkat besi Indonesia akan mengawali langkahnya di Olimpiade Rio pada Sabtu 6 Agustus atau sehari setelah pembukaan.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016