Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2017 mencapai 67,5 persen atau lebih baik daripada pilkada periode sebelumnya 64,5 persen.

"Angka tersebut merupakan target realistis kami dengan memperhatikan berbagai faktor. Namun, kami berkomitmen untuk bekerja keras guna mewujudkan target nasional 77,5 persen," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di sela kegiatan Semarak Pilwali Kota Yogyakarta di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, terdapat sejumlah faktor yang harus diantisipasi sejak awal agar target pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta 2017 bisa dicapai di antaranya memastikan bahwa aspek administrasi data pemilih benar-benar valid.

Pada pilkada itu, data pemilih akan disusun berdasarkan data de jure, yaitu warga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Kota Yogyakarta akan menjadi pemilih dalam pilkada mendatang.

"Dinamika kependudukan di Kota Yogyakarta cukup tinggi. Bisa saja, ada warga yang memiliki KTP Kota Yogyakarta namun mereka tidak berdomisili di Kota Yogyakarta," katanya.

Selain aspek administrasi, faktor sosialisasi kepada pemilih juga memegang peran penting untuk bisa mendongkrak partisipasi pemilih agar aktif dalam pilkada tahun depan.

"Kami akan mencoba memberikan edukasi kepada pemilih agar mereka memahami referensi politik untuk kemudian menggunakan hak suaranya pada saat pilkada," katanya.

KPU Kota Yogyakarta akan melancarkan "serangan darat" dan "serangan udara" dalam sosialisasi pilkada.

Serangan darat dilakukan melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang akan aktif memberikan informasi mengenai tahapan pilkada kepada masyarakat. Serangan udara dilakukan melalui media cetak dan elektronik.

"Kami juga akan bekerja sama dengan dua perguruan tinggi, Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Ahmad Dahlan untuk rekrutmen sukarelawan demokrasi. Masing-masing universitas 135 mahasiswa," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, KPU Kota Yogyakarta juga meluncurkan maskot Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta berupa Gunungan yang memiliki makna "gunakan nurani Ngayogyakarta nyaman".

"Gunungan ini melambangkan tahapan kehidupan yang kami asosiasikan dengan tahapan pilkada. Ujung yang lancip juga merepresentasikan bahwa Kota Yogyakarta sedang memilih pucuk pimpinannya," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016