Yogyakarta (ANTARA News) - Ribuan warga ikut memperebutkan "Gunungan Wadon" Perayaan Garebeg Sekaten dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW di Puro Pakualaman, Yogyakarta, Sabtu. "Gunungan Wadon" merupakan pemberian dari penguasa Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai ungkapan syukur atas berkah dari Allah Yang Maha Kuasa pada perayaan Sekaten Maulud Nabi Muhammad tahun ini. Sebelumnya `Gunungan Wadon` tersebut dibawa dari Kraton Yogyakarta menuju Puro Pakualaman dengan berjalan kaki yang dipimpin tiga prajurit berkuda sebagai `Manggala Yudha`, diikuti "Pasukan Gajah` yang mengendarai empat ekor gajah yang diikuti pula `Pasukan Lombok Abang` serta rombongan pembawa tandu yang berisi `Gunungan Wadon`. ` Gunungan Wadon` yang berisi berbagai jenis sayuran dan hasil bumi itu selanjutkan diserahkan sejumlah `bupati` mewakili Sri Sultan Hamengkubuwono X dan diterima oleh KGPA Pakualam IX selaku penguasa Puro Pakualaman. Setelah didoakan `Gunungan Wadon` tersebut kemudian dibawa ke luar menuju alun-alun Sewandanan, Puro Pakualaman untuk diperebutkan masyarakat yang telah memadati alun-alun Sewandanan dan sekitar Puro Pakualaman. Begitu `Gunungan Wadon` sampai ke alun-alun Sewandanan, ribuan warga langsung merangsek dan berebut berbagai macam sayuran maupun hasil bumi lainnya. Masyarakat Yogyakarta meyakini bahwa sayuran dan hasil bumi yang ada dalam `Gunungan Wadon` tersebut memiliki berkah, dan dapat membawa kesejahteraan. "Ini merupakan tradisi yang diwariskan orangtua kepada kami, dan mereka meyakini sayuran yang ada di gunungan tersebut dapat membawa berkah," kata Sumardi (45) warga Jagalan, Pakualaman, Yogyakarta yang ikut berebut gunungan bersama warga lainnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007