NDjamena (ANTARA News) - Di Chad, 69 persen perempuan yang berusia antara 20 dan 49 tahun menikah sebelum mereka mencapai umur 18 tahun, kata seorang pejabat senior pemerintah.

"Angka ini bervariasi dari satu wilayah dengan wilayah lain antara 60 dan 84 persen di provinsi sementara jumlahnya di ibu kota, 52 persen. Sebanyak 28 persen perempuan yang berusia antara 15 dan 49 tahun menikah saat mereka berumur 15 tahun," kata Menteri Urusan Perempuan, Aksi Sosial dan Solidaritas Nasional Ngarmbatina Carmel, lapor Xinhua-OANA.

Menteri itu berbicara pada Ahad (31/7) di NDjamena, selama perayaan Hari Perempuan Pan-Afrika digelar dengan tema "Seorang pemuda pengusaha dengan masa depan tanpa pernikahan dini".

Menteri tersebut menyerukan perubahan prilaku sehubungan dengan pernikahan usia dini, yang merupakan "pelanggaran terhadap bukan hanya hak asasi manusia, tapi juga Konvensi Hak Asasi Anak serta Piagam Afrika mengenai Hak Asasi dan Kesejahteraan Anak".

"Untuk memerangi momok ini, kita perlu bekerjasama: pemerintah, masyarakat sipil dan mitra, untuk menjamin akses anak perempuan kita ke pendidikan, informasi, layanan kesehatan dan pelatihan buat masa depan," kata wanita menteri itu, sebagaimana dikutip Xinhua.

Pada awal tahun ini, Parlemen Chad mensahkan peraturan yang melarang pernikahan pada usia dini. Peraturan tersebut berisi ancaman hukuman penjara antara lima dan 10 tahun serta denda mulai dari 1.000 sampai 10.000 dolar AS bagi siapa saja yang melanggarnya.
(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016