Selain pendapatan naik, daya beli masyarakat juga didukung oleh inflasi yang terjaga dalam level yang rendah meskipun menghadapi dorongan permintaan pada bulan puasa,"
Jakarta (ANTARA News) - Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta menilai pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota yang pada kuartal II 2016 sebesar 5,86 persen, sebagian besar didorong oleh meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, serta kontribusi dari perbaikan ekspor.

"Selain pendapatan naik, daya beli masyarakat juga didukung oleh inflasi yang terjaga dalam level yang rendah meskipun menghadapi dorongan permintaan pada bulan puasa," kata Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P. Joewono dalam siaran pers diterima di Jakarta, Jumat.

Pada triwulan II 2016, pertumbuhan ekonomi Jakarta tumbuh 5,86 persen lebih tinggi dari triwulan I 2016 yang hanya mencapai 5,62 persen.

Doni mengatakan beberapa indikator yang menunjukkan peningkatan konsumsi rumah tangga adalah peningkatan penjualan mobil, aktivitas impor barang konsumsi dan aktivitas lapangan usaha perdagangan.

Sementara itu, lanjuta dia, meningkatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan akselerasi belanja yang terus berlanjut baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta.

"Namun, memang dorongan pertumbuhan juga dikontribusi oleh membaiknya kinerja ekspor meskipun masih dalam teritori perumbuhan yang negatif," ujarnya.

Doni menerangkan peningkatan ekspor pada triwulan II 2016 didorong oleh meningkatnya ekspor kendaraan bermotor dan komponennya. Hal itu karena membaiknya kinerja lapangan usaha industri pengolahan di DKI Jakarta.

"Namun, kegiatan investasi pada triwulan ini belum mampu tumbuh meningkat akibat investor swasta yang masih cenderung menunggu (wait and see)," ujar dia.

Di sisi investasi, BI melihat kinerja pada triwulan II ini melemah dibandingkan dengan triwulan I 2016. Doni melihat meningkatnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur di Jakarta belum mampu mendorong peningkatan pertumbuhan investasi di Ibu Kota.

Doni memperkirakan pemulihan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berlanjut pada triwulan III dan IV 2016 karena masih kuatnya konsumsi rumah tangga dengan inflasi yang tetap terjaga.

"Hal itu juga tertolong implementasi Paket Kebijakan Pemerintah, dan terus meningkatnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur. Selain itu, realisasi belanja APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta belanja APBN lewat Kementerian/Lembaga yang ada di Jakarta diperkirakan terus membaik pada triwulan depan," ujarnya.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016