Rio de Janeiro (ANTARA News) - Maria Londa melangkah dengan tegap sambil membawa bendera Merah Putih di depan rombongan kontingen Indonesia saat berjalan di lintasan defile Stadion Maracana pada pembukaan Olimpiade ke-29 Rio de Jenairo, Jumat malam waktu setempat.

Atlet lompat jauh itu dipilih dari 28 atlet Indonesia kontingen Olimpiade 2016 untuk mengemban tugas kehormatan, yakni membawa bendera Merah Putih.

Sudah menjadi tradisi dalam acara pembukaan Olimpiade, masing-masing kontingen negara peserta mendapat kesempatan berdefile. Dan biasanya atlet yang dipercaya untuk membawa bendera negaranya adalah atlet yang dinilai memiliki prestasi istimewa.

Kontingen Malaysia, misalnya, menugaskan Lee Chong Wei, pebulu tangkis nomor satu dunia sebagai pembawa bendera negara dalam defile itu. Denmark menugaskan Caroline Wozniacki, mantan petenis nomor satu dunia, sedangkan Spanyol menunjuk petenis top dunia Rafael Nadal.

Ketua Kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan, penunjukan Maria Londa sudah melalui pembahasan bersama. Salah satu alasan pemilihan Maria karena ia adalah peraih medali emas lompat jauh putri pada Asian Games di Incheon, tahun 2014.

Prestasi tersebut terbilang istimewa dan membanggakan, apalagi atletik adalah induk dari segala cabang olahraga. Saat itu, ia membuat lompatan sejauh 6,55 meter, mengungguli atlet Vietnam Bui Thi Thu Thao yang mencatat 6,44 meter.

Atlet kelahiran Denpasar 29 Oktober 1990 itu juga dikenal dengan komitmennya untuk tetap meningkatkan prestasi pada nomor spesialisnya, yakni lompat jauh dan lompat jangkit.

Di dua nomor itu, Maria tidak terkalahkan untuk tingkat Asia Tenggara dengan merebut dua medali emas pada SEA Games 2013.

Target Olimpiade

Setelah prestasi fenomenal pada Asian Games 2014, Maria tidak langsung berpuas diri dengan membawa medali emas plus sejumlah bonus yang didapatnya di Tanah Air.

Ada tugas lanjutan yang harus diembannya, yakni Olimpiade. Untuk itu, ia terus menambah catatan prestasinya dengan tetap berlatih agar lolos kualifikasi.

Semangat dan ketekunannya membuahkan hasil dengan raihan medali emas lompat jauh pada SEA Games 2015 di Singapura. Dan yang lebih penting lagi adalah, hasil lompatannya pada pesta olahraga antarbangsa Asia Tenggara itu tercatat sejauh 6,70 meter.

Rekornya pada SEA Games 2015 itulah yang mengantarnya lolos kualifikasi Olimpiade Rio 2016, karena memenuhi limit yang dipersyarakatkan oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF).

Dengan demikian Maria Londa merupakan atlet pertama Indonesia yang memastikan diri lolos ke Rio de Janeiro.

Cedera

Sayangnya setelah mencatat prestasi terbaik di SEA Games 2015 itu Maria mengalami cedera kaki yang cukup serius sehingga ia tidak bisa mengikuti sejumlah kompetisi penting sebagai persiapan menghadapi Olimpiade.

Namun dengan ketekunannya mengikuti program pemulihan, ia kini siap untuk bisa mencatat prestasi terbaiknya di Rio.

Di bawah asuhan pelatihnya I Ketut Pageh, Maria menjalani program latihan di Pulau Dewata. Bahkan sebelum mendapat bantuan dari Kemenpora berupa lintasan sintetis untuk lompat jauh, Maria tetap berlatih hampir tiap hari dengan fasilitas apa adanya, termasuk latihan di tepi pantai.

Kegigihannya untuk bisa pulih dari cedera dan tekad yang kuat untuk meraih prestasi terbaik, membuat ia mendapat penghormatan dengan berdiri di depan kontingen Indonesia di defile pembukaan Olimpiade.

"Mohon doanya ya agar saya bisa berikan yang terbaik," kata Maria saat ditanya mengenai peluangnya.

Menjadi pembawa bendera saat defile kontingen Indonesia di Olimpiade Rio, bagi Mario Londa merupakan bentuk kepercayaan terhadapnya.

Ia pun bertekad membawa bendera Merah Putih dalam victory lap di Rio, seperti victory lap yang dilakukannya saat meraih emas Asian Games 2014.


Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016