Banjarnegara (ANTARA News) - Ribuan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara antusias menyaksikan prosesi ruwatan anak berambut gimbal di pelataran Candi Arjuna, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Minggu.

Ribuan wisatawan dari berbagai daerah maupun mancanegara itu berbaur dengan wisatawan lokal untuk menyaksikan prosesi ruwatan yang merupakan acara puncak kegiatan "Dieng Culture Festival (DCF) VII".

Prosesi ruwatan yang diikuti 11 anak berambut gimbal itu diawali dengan kirab budaya dari rumah tetua adat Dieng, Mbah Naryono, menuju kompleks Candi Arjuna dengan menyusuri sejumlah ruas jalan.

Kirab tersebut tidak luput dari perhatian wisatawan untuk menyaksikannya karena 11 anak berambut gimbal yang akan diruwat turut dikirab dengan menumpang kereta kuda.

Bahkan sebelum kirab dimulai, tidak sedikit wisatawan yang minta foto bersama anak-anak berambut gimbal itu.

Sesampainya di area parkir kompleks Candi Arjuna, kedatangan 11 anak berambut gimbal itu disambut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet, Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, dan tamu undangan lainnya.

Selanjutnya, anak-anak berambut gimbal itu dibawa ke Sendang Sedayu di kompleks Dharmasala untuk mengikuti jamasan.

Usai jamasan, anak-anak itu dibawa menuju pelataran Candi Arjuna untuk diruwat dengan cara memotong sedikit rambut gimbalnya.

Ruwatan tersebut dipimpin Mbah Naryono sedangkan pemotongan rambu dilakukan oleh tokoh masyarakat maupun pejabat yang dipilih oleh anak berambut gimbal.

Salah seorang anak berambut gimbal yang mendapat giliran pertama, Adinda Wijayanty Putry (4), putri pasangan Mahfudz dan Linda Susanti, warga Kota Depok, Jawa Barat, minta rambutnya dipotong langsung oleh Mbah Naryono.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga berkesempatan memotong rambut Madina Jauza Aina Effendy (6,5), putri pasangan Bilal dan Ayu, warga Desa Bakal, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Setelah seluruh anak berambut gimbal itu diruwat, potongan rambut mereka dilarung di Telaga Warna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Saat ditemui Antara, ayahanda Adinda Wijayanty Putry, Mahfudz mengatakan ruwatan tersebut dilakukan atas permintaan putrinya.

"Saya cari informasi melalui internet hingga ikut kegiatan ini," katanya.

Sementara ibunda Adinda, Linda Susanti mengharapkan anaknya tidak lagi sakit-sakitan maupun nakal setelah mengikuti ruwatan.

Salah seorang wisatawan asal Bandung, Nita mengaku baru pertama kali datang ke Dieng dan menyaksikan kegiatan ruwatan anak-anak berambut gimbal.

"Ternyata acaranya menarik dan pemandangan di sini sangat indah tapi belum semua saya datangi. Suatu saat, saya pasti akan ke sini lagi," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Mbah Naryono mengatakan ruwatan harus dilakukan atas keinginan anak berambut gimbal, bukan atas kehendak orang tuanya.

Selain itu, kata dia, permintaan anak yang akan diruwat juga harus dipenuhi oleh orang tua.

"Ruwatan ini ditujukan agar anak menjadi sehat dan rambut gimbalnya tidak tumbuh lagi atas seizin Tuhan," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016