Pontianak (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr. HM. Subuh, MPPM mengatakan sekitar 500 ribu penduduk Kalimantan Barat menderita penyakit hepatitis.

"Asumsi perhitungan berdasarkan survei terhadap masyarakat di Indonesia termasuk di Kalbar adalah sekitar 10 persennya penderita hepatitis atau terserang virus hepatitis," kata Dirjen dr. HM. Subuh pada peringatan Hari Hepatitis Sedunia Ke-7 di Gor Pangkusuma, Pontianak, Kalbar, Minggu.

Subuh menjelaskan di Indonesia terdapat lima jenis hepatitis yang menyerang tubuh manusia yakni hepatitis jenis A hingga E. Dari kelima jenis hepatitis tersebut menurutnya baru ada satu jenis hepatitis yang bisa diobati yakni hepatitis jenis C.

"Dari lima virus tersebut jenis virus dan pola penyebaran yang berbeda. Virus sukar disembuhkan namun mudah dicegah," katanya.

Ia menambahkan dari lima jenis hapatitis tersebut jenis hepatitis B yang 80 persennya menyerang lebih ganas dan bisa menyebabkan kronis bisa berupa kangker hati dan pengecilan hati.

"Jadi hepatitis ini berbahaya. Apalagi kalau bicara Kalbar yang merupakan endemik virus atau sudah ada virusnya seperti demam berdarah," kata dia.

Dikatakanya dengan banyaknya penularan dan penderita hepatitis telah banyak aksi nyata yang dilakukan pemerintah mulai dari vaksin dan sosialisasi pentingnya mengenal dan mencegah.

"Seperti hari ini yakni peringatan hari hapatitis sedunia ke-7 tahun 2016. Ini kita gelar dalam rangka pentingnya mengetahui dan mencegah penyakit hepatitis sebagaimana tema kita yaitu ketahui hepatitis saatnya bertindak," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk pandai menjaga kesehatan sebab menurutnya mencegah lebih baik daripada mengobati.

"Harus jaga pola hidup sehat, cuci tangan sebelum makan sesuatu dan pola hidup lainnya," pesanya.

Pewarta: Dedi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016