London (ANTARA News) - Misi muhibah kesenian angklung "40 Days in Europe" tampil menghibur warga Indonesia dalam acara temu masyarakat guna memperingati kemerdekaan Indonesia di London, Inggris.

Mereka membawakan lagu-lagu tradisional seperti "Jali Jali" dari Jakarta dan medley lagu-lagu Batak serta "Angin Mamiri" dan Bengawan Solo, mengobati kerinduan para perantau akan Tanah Air dalam acara yang digelar KBRI London di Wisma Nusantara, kediaman resmi Duta Besar Rizal Sukma di London, Minggu.

Ketua rombongan tim muhibah angklung "40 Days in Europe" Maulana M Syuhada mengatakan tim terpaksa menyewa bas betot untuk tampil dalam acara itu karena bas betot mereka masih tertinggal di Skotlandia.

"Terpaksa kami harus pinjam," ujar Maulana, yang menuntut ilmu di Lancaster University.

Sebelumnya tim muhibah angklung yang terdiri atas 40 remaja putra dan putri dari Jawa Barat itu mengikuti Aberdeen International Youth Festival di Skotlandia.

Mereka langsung menuju London setelah tampil di malam puncak Aberdeen International Youth Festival.

"Kami belum sempat istirahat dan bahkan belum mandi," kata Maulana, yang disapa Maul oleh rekan-rekannya.

Selanjutnya, menurut Maul, yang pernah menuntut ilmu di Technical University of Hamburg, tim anglung akan melanjutkan perjalanan ke Prancis, Belgia, Jerman, Ceko, dan Polandia.

Mereka akan mengikuti International Folklore Festival di di Cerveny Kostelec, Ceko, dan International Festival of Highland Folklore di Zakopane, Polandia.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016