Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak 20 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Lampung didampingi tim dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Perum Perhutani mengibarkan Merah Putih di pos batas RI-PNG di Wutung Distrik Muara Tami Kota Jayapura.

Setelah menempuh perjalanan darat sekitar dua jam dari Abepura ke Wutung melalui Skouw Distrik Muara Tami, sebanyak 20 siswa itu tiba di pos perbatasan RI-PNG di Provinsi Papua, Selasa.

Di tengah hujan deras, empat peserta SMN Lampung menyerahkan bendera Merah Putih ukuran 3x2 meter kepada Praka Kandri dan Pratu Irvan Vandani, dua tentara yang saat itu berjaga di pos perbatasan, untuk dikibarkan.

Dipandu oleh Yan Z Numberi selaku petugas perbatasan, para siswa mendapat penjelasan tentang sejarah perbatasan, mekanisme keluar-masuk di pos batas dan kegiatan pembangunan yang tengah berlangsung di area tugu perbatasan.

Para siswa dibawa masuk ke wilayah PNG walaupun hanya beberapa meter dari pintu gerbang pos, dan sempat bertemu dengan warga PNG yang antre masuk Papua untuk berbelanja barang kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, bahan makanan, pakaian, tikar kasur dan alat rumah tangga di pasar perbatasan Papua-PNG.

Mereka juga sempat bertemu para mama-mama dari Jayapura di wilayah PNG yang tengah membeli pinang untuk dijualbelikan lagi.

Tampak hadir Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Perhutani Susetiyaningsih yang mengikuti siswa ke pos perbatasan negara itu.

Meski di tengah hujan sangat deras para siswa peserta SMN Lampung terus bertanya dan berusaha berbaur dengan warga PNG di pos batas.

"Ini pertama kali saya keluar negeri meskipun hanya di luar pos batas Papua-PNG. Tidak banyak yang memiliki pengalaman seperti saya ini, bangga bisa sampai ujung timur Indonesia," kata Feri, siswa SMA Negeri Way Jepara Kabupaten Lampung Timur.

Riyad salah satu siswa bahkan merasa bangga bisa membentangkan Sang Merah Putih ukuran 3x2 meter tepat di pintu masuk perbatasan.

"Bangga sekali, bangga. Bisa sampai batas paling timur Indonesia. Situasinya aman, pos barunya baru dibangun, nanti pasti keren bagus. Saya beruntung ikut Program SMN 2016 bersama BRI dan Perhutani ini," ujar Riyad lagi.

Setelah melawat ke perbatasan Papua-PNG, siswa diajak mengunjungi kantor Teras BRI Perbatasan Papua-PNG yaitu kantor pelayanan perbankan satu satunya yang ada di perbatasan.

Ria Setiawan, Manager Pemasaran Teras BRI yang bertugas saat itu mengatakan bahwa kantornya buka setiap Selasa dan Kamis saat hari pasar saja dengan jasa penukaran mata uang rupiah ke kina Papua Nugini.

Kunjungan ke pos batas RI-PNG itu merupakan kegiatan terakhir siswa SMN Lampung di Papua selama tujuh hari.

Penguatan rasa cinta Tanah Air dan nasionalisme merupakan salah satu muatan dalam kegiatan siswa mengenal nusantara dalam rangka Program BUMN Hadir Untuk Negeri yang disiapkan oleh BRI dan Perum Perhutani di Papua.

Para siswa berprestasi yang ikut program ini akan bertolak kembali ke Lampung, setelah menyampaikan hasil pengalamanya dan berpamitan ke Pemprov Papua pada Selasa malam (9/8).

Pewarta: Anwar Maga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016