Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI E.E. Mangindaan berpendapat Indonesia kekurangan pemimpin teladan baik di tingkat pusat maupun daerah. Kebanyakan dari mereka hanya berorientasi pada kekuasaan.

"Masih saya lihat masih banyak pemimpin baik itu pusat dan daerah yang hanya berorientasi kepada kekuasaan semata," ujar dia saat membuka secara resmi sekaligus menjadi narasumber utama Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pontianak, Rabu, seperti dalam keterangan tertulis MPR.

Padahal, lanjut dia, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang berorientasi pada rakyat, karena masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan.

Hal inilah yang nantinya menjadi salah satu tantangan generasi muda. Mangindaan mengatakan, generasi muda perlu paham dan menguasai teknologi di berbagai bidang agar mampu memakmurkan bangsanya.

"Jika generasi muda pintar dan menguasai teknologi maka masa depan Indonesia akan baik. Itulah tantanganya tantangan bangsa," kata dia.

Selain itu, untuk membentuk secara sempurna generasi muda, Mangindaan menegaskan pentingnya penanaman nilai-nilai luhur bangsa. Indonesia juga menghadapi tantangan masuk dan menyebarnya radikalisme yang berujung pemahaman sempit. "Tantangan bangsa yang paling berbahaya adalah berasal dari dalam seperti radikalisme dikarenakan pemahaman sempit dan primodialisme yang juga sempit," kata Mangindaan.

"Contohnya, masih banyak masyarakat yang hanya memilih kepala daerahnya yang berasal satu daerah dengannya. Dia tidak mau memilih kalau tidak satu daerah," imbuh dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016