Rio de Janeiro (ANTARA News) - "Panggil saja saya Bu Ipah," kata perempuan setengah baya itu, ketika ditanya nama lengkapnya.

Bu Ipah adalah juru masak yang tiap hari menyiapkan masakan khas Nusantara untuk kontingen Indonesia yang sedang mengikuti Olimpiade di Rio de Janeiro.

Ibu tiga anak yang berdomisili di Sao Paulo Brasil itu, diminta oleh Kedutaan Besar RI di Brasil untuk bertugas di dapur posko kontingen Indonesia.

Makanan hasil olahan Bu Ipah tiap hari dibawa ke perkampungan atlet di Olympic Park.

Sebenarnya di perkampungan atlet Olimpiade, panitia setempat menyediakan makanan untuk seluruh atlet.

Namun atlet-atlet Indonesia umumnya kurang cocok dengan makanan Brasil, sehingga Ketua Kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari memutuskan untuk menyuplai makanan khas Indonesia bagi mereka.

"Saya senang bisa ikut membantu atlet kita di Olimpiade, walau cuma dari dapur," kata Bu Ipah yang sudah 20 tahun tinggal di Brasil mengikuti suaminya yang bekerja di Sao Paulo.

Karena peran Bu Ipah inilah maka atlet-atlet Indonesia selama berada di Rio bisa menikmati sayur asem, sayur lodeh, gado-gado, soto ayam dan kuliner khas Nusantara lainnya.

Sehingga, atlet pun lebih fokus dalam pertandingan tanpa perlu khawatir soal makanan.

Bu Ipah yang sangat fasih berbahasa Portugis itu mengaku sudah biasa memasak untuk orang banyak karena di Sao Paulo ia bekerja di sebuah masjid besar di kota tersebut.

"Banyak tamu yang datang ke masjid itu, dan saya sering diminta memasak untuk jamuan tamu itu. Kadang-kadang jumlahnya sampai ratusan," kata perempuan asal Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah itu.

Ia sendiri jarang pulang ke Indonesia.

"Terakhir saya pulang kampung ke Bumiayu tahun 2011, jadi sudah lima tahun tidak pulang," katanya.


Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016