Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) membuka tender empat proyek pembangkit listrik bagian program 35.000 MW dengan skema pengembang swasta (independent power producer/IPP).

Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi di Jakarta, Jumat mengatakan, keempat proyek dengan total daya 800 MW tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bangka-1 berkapasitas 2x100 MW, PLTU Kalselteng-3 2x100 MW, PLTU Kaltim-3 1x200 MW dan PLTU Kaltim-6 1x200 MW.

"Tahap prakualifikasi dokumen dibuka mulai 11 hingga 25 Agustus 2016," katanya.

Menurut dia, keempat pembangkit listrik tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada 2019.

Agung mengatakan, syarat peserta tender adalah memiliki pengalaman membangun pembangkit dan kemampuan finansial yang layak.

Peserta tender terpilih, lanjutnya, akan mengembangkan, mendanai, membangun dan mengoperasikan pembangkit dengan skema "build own operate and transfer" (BOOT) selama 25 tahun dalam kontrak jual beli listrik (power purchase agreement/PPA).

Selain itu, pemenang juga akan membangun jalur transmisi beserta fasilitasnya yang nantinya dialihkan kepada PLN sebagai fasilitas khusus.

Khusus PLTU Kaltim-3, pemenang tender bekerja sama dengan anak perusahaan PLN sebagai sponsor proyek untuk membangun SPC dan melaksanakan"power project agreement" (PPA).

Agung menambahkan, untuk mendorong tingkat komponen dalam negeri (TKDN), pemenang tender diwajibkan menggunakan produk boiler, balance of plant (BOP), transformer, kabel, kubikel, dan baja yang disusun, diproduksi, dan dirakit produsen berpengalaman di Indonesia.

Khusus BOP, beberapa peralatan juga harus diproduksi dan dirakit BUMN strategis seperti PT PAL Indonesia (Persero), PT Bosma Bisma Indra (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT Pindad (Persero).

"Target TKDN dalam program 35.000 MW mencapai 40 persen dari total investasi," ujarnya.

Rencana pembangunan empat proyek PLTU itu sudah tercantum dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016