Rio de Janeiro, Brasil (ANTARA News) - Katie Ledecky asal Amerika Serikat akhirnya meluapkan emosinya di podium setelah memecahkan rekor 800 meter gaya bebas pada Jumat, dan memecahkan rekor dunianya sendiri untuk melengkapi raihan treble yang jarang terjadi di Olimpiade.

Ledecky memimpin sejak awal dan memperbesar jarak dengan para lawannya untuk finis dengan catatan waktu delapan menit 4,79 detik, mengungguli rekor sebelumnya yakni 8:06,68 yang diukir di Austin, Texas pada Januari.

Perenang Britania Jazz Carlin memenangi medali perak keduanya dengan catatan waktu 8:16,17, dan Boglarka Kapas asal Hungaria memenangi medali perunggu.

Ledecky, juara bertahan Olimpiade pada jarak tersebut, menambahi koleksi medalinya setelah ia telah lebih dahulu meraih medali emas pada awal pekan ini di nomor 200 meter dan 400 meter gaya bebas dan 4 x 200 meter estafet, ditambah satu medali perunggu dari 4 x 100 meter estafet.

Sebelumnya, satu-satunya atlet putri yang memenangi gaya bebas 200, 400, dan 800 meter di Olimpiade yang sama adalah Debbie Meyer asal AS pada 1968.

"Saya harus menunggu empat tahun berikutnya untuk memiliki momen ini dan saya hanya ingin menikmatinya, dan melakukan penampilan terbaik saya di sana," kata Ledecky setelah lomba terakhirnya di Rio.

Ia mengatakan bahwa Meyer telah mengiriminya pesan video dukungan melalui ibunya sebelum perlombaan.

"Saya berusaha untuk tidak terlalu memikirkan sejarah, namun disebut dalam kalimat yang sama dengan dirinya merupakan hal yang luar biasa," ucapnya.

Ledecky memangkas 1,89 detik dari rekornya sendiri pada kategori terpanjang renang putri.

Ini merupakan rekor dunia renang ketujuh di Olimpiade Rio, dan yang kedua bagi Ledecky, yang mencapai torehan serupa saat memenangi nomor 400 meter.

Sejak memenangi nomor 800 meter di London empat tahun silam, ia tidak tersentuh, dan apapun selain kemenangan bagi perenang 19 tahun ini akan menjadi salah satu kejutan-kejutan terbesar di Olimpiade.

Carlin dan Kapas berjuang keras untuk menduduki peringkat kedua, di mana perenang Spanyol Mireia Belmonte Garcia menantang mereka pada sebagian besar jalannya perlombaan.

Ledecky, yang menangis pada konferensi pers pasca perlombaan, mengatakan ia dan pelatih Bruce Gemmel juga menangis setelah perlombaan.

Ledecky pindah ke Universitas Stanford pada akhir tahun ini.

"Bruce tidak sering menangis namun itu adalah momen yang sangat menggembirakan dan merupakan kegembiraan untuk berbagi perjalanan ini dengan dia," kata Ledecky pada konferensi pers, sambil mengatakan ia akan menargetkan tujuan-tujuan ambisius di Stanford.

"Ini adalah empat tahun yang hebat dan saya tahu saya dapat memiliki empat tahun hebat lainnya, dan saya tahu saya akan memiliki banyak orang yang mendukung saya."

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016