Bojonegoro (ANTARA News) - Tari "Rondho Songo" (janda sembilan) karya Koreografer Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, Deny Ismawati, akan tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada 21 Agustus.

"Tari "Rondho Songo" akan tampil bersama dengan beberapa kesenian khas Bojonegoro, seperti tayub, juga tari-tarian lainnya di TMII Jakarta pada 21 Agustus," kata Koreografer Disbudpar Bojonegoro Deny Ismawati, di Bojonegoro, Senin.

Menurut dia, tari "Rondho Songo" dipilih ditampilkan di TMII Jakarta, karena pernah menyabet penyaji, penata dan kelompok tari terbaik dalam festival karya cipta tari legenda se-Jawa Timur, pada 2016.

"Tari "rondho songo" merupakan legenda dari sebuah desa di Bojonegoro tentang janda sembilan yang mati karena ditelan ular raksasa," jelas dia ketika melatih penari tari "rondho Songo".

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid, menjelaskan tim kesenian daerahnya juga akan membawa makanan khas Bojonegoro, di antaranya serabi, kerupuk kelenteng, buah belimbing, salak, tempe "mbus" (ampas tahu), juga yang lainnya.

Dalam penampilan di TMII itu, katanya, akan menampilkan 50 seniman, mulai seniman tari, pesinden, pengrawit, juga lainnya.

"Rombongan tim kesenian Bojonegoro yang ke Jakarta 50 seniman, belum termasuk anggota tim lainnya," jelas dia.

Ia memperkirakan penampilan kesenian daerahnya, akan dihadiri sekitar ratusan pengunjung, baik pengunjung umum maupun pengunjung warga di daerahnya yang tergabung di dalam Guyub Bojonegoro di Jakarta.

"Kebiasaan di tahun-tahun lalu, kesenian Bojonegoro yang tampil di TMII ditonton sekitar 500 orang," ucapnya.

Menurut dia, tampilnya berbagai kesenian di daerahnya di TMII Jakarta itu, merupakan program tahunan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, lanjut dia, penampilan kesenian daerahnya itu sekaligus sebagai usaha mendorong kreatifitas para seniman.

"Pergelaran akan dimulai pagi hingga sore hari. Kesenian Bojonegoro setahun sekali tampil di TMII, bergantian dengan kesenian daerah lainnya di berbagai daerah di Jatim," jelasnya.

Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016