...sarana transportasi penghubung pilihannya bisa kereta api, sepeda, atau mungkin kereta gantung, bahkan bisa pula teknologi lain yang menyenangkan...
Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi konsep pengembangan Objek Wisata Museum Purbakala Sangiran di Kabupaten Sragen yang memadukan rekreasi edukasi berbasis alam dan sejarah makhluk manusia.

"Imajinasi untuk pengembangan objek wisata itu penting, imajinasi perlu keberanian untuk mengelola ini dengan berbagai potensi dan budaya yang ada, apalagi kawasan ini sudah terbagi zona-zona yang harus dilindungi serta dikembangkan," kata Ganjar di Semarang, Selasa.

Museum Purbakala Sangiran sebagai situs cagar budaya dunia akan dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai kawasan wisata kelas internasional, karena keunikannya tentang sejarah peradaban manusia tidak ditemukan di negara lain.

Bersama dengan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, dan Kepulauan Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Sangiran terpilih sebagai empat objek wisata andalan yang akan dikembangkan oleh pemerintah.

Museum Purbakala Sangiran yang berada kurang lebih tujuh belas kilometer dari pusat kota Solo tersebut, merupakan situs fosil manusia purba paling lengkap, mewakili 65 persen dari jumlah seluruh fosil manusia purba di Indonesia dan 50 persen dari jumlah fosil sejenis di dunia.

Ada beberapa konsep pengembangan di luar zona inti kawasan Sangiran termasuk di lima klaster dengan konsep makro "Sangiran Edutainment Park" antara lain, memadukan rekreasi edukasi berbasis alam, dan sejarah makhluk manusia, pembangunan infrastruktur jalur pengubung antarkluster, sarana transportasi, menu kuliner, serta desain akomodasi atau homestay bagi pengunjung yang akan dirancang dengan tema zaman purba.

Sarana penghubung dari klaster satu ke klaster lain mengambil tema yang menarik dan bentuknya tidak jauh dari konteks Sangiran sebagai situs purbakala.

Para pengunjung akan diajak masuk ke zaman purba, baik melalui penayangan teater empat dimensi, permainan interaktif, maupun wahana lain, serta kuliner bertema zaman purba.

Menurut Ganjar, Setelah ide-ide besar itu muncul, perlu adanya peran tim ahli lanskap dan arsitek untuk menggambarkan konsep yang akan direalisasikan di masing-masing klaster, termasuk konsep di kawasan konservasi dan pendukung.

Jika membangun bagian lain di sekitar kawasan Sangiran, kata Ganjar, maka bagian bawahnya harus clear dan clean atau tidak ada fosil.

"Jangan takut untuk lebih gila dengan ide-ide yang luar biasa, sarana transportasi penghubung pilihannya bisa kereta api, sepeda, atau mungkin kereta gantung, bahkan bisa pula teknologi lain yang menyenangkan sehingga orang berkelana dari satu poin ke poin lainnya di tempat yang merepresentasikan peradaban manusia," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016