Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau, Selasa, kembali menerbangkan dua unit helikopter Mil Mi-8 dan dua pesawat terbang Air Tractor dalam operasi pengeboman air di empat kabupaten dan kota di wilayah itu.

Operasi pengeboman air tersebut dilakukan setelah hasil dari patroli udara ditemukan sejumlah titik api di wilayah Rokan Hilir, Bengkalis, Rokan Hulu, dan Pelalawan.

"Helikopter hari ini menargetkan pemadaman di pesisir Riau yakni Bengkalis dan Rokan Hilir. Sementara pesawat Air Tractor di terbang ke Pelalawan dan Rokan Hulu," kata Kasi Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Mayor Ferry Duwantoro, di Pekanbaru, Selasa.

Berdasarkan pantauan udara, Karhutla di Rokan Hilir tepatnya di Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko masih cukup besar. Dari foto yang dirilis Satgas Udara terlihat kebakaran terjadi di hamparan lahan yang cukup luas hingga menghasilkan asap tebal membumbung ke udara.

Sementara itu di Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, terpantau kebakaran sudah mulai dapat ditanggulangi. Luas lahan yang terbakar jauh lebih kecil dibandingkan di Rokan Hilir namun masih menghasilkan asap tipis.

Kedua heli Mil Mi-8 bantuan BNPB yang mampu mengangkut 4 ton air setiap satu kali terbang itu hingga saat ini masih terus melakukan pengeboman air dengan pengisian bahan bakar di Bandara Pinang Kampai, Dumai.

Lebih lanjut, operasi pengeboman air di Pelalawan dilakukan di wilayah Kuala Kampar dengan menggunakan pesawat terbang Air Tractor. Selain di Kampar, pengeboman air juga dilakukan di wilayah Bonai, Kabupaten Rokan Hulu.

Dalam dua pekan terakhir, sejumlah wilayah seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Pelalawan dan Rokan Hulu dilanda Karhutla dengan luas kebakaran mencapai ratusan hektare. 

Di Rokan Hilir sendiri, kebakaran sempat meluas hingga menyebar ke lima kecamatan. Begitu juga di Dumai, Bengkalis, Pelalawan, dan Rokan Hulu, di mana kebakaran hutan-lahan telah menghanguskan lahan gambut kering hingga menghasilkan asap tebal.

Komandan Satgas Karhutla Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi, menyampaikan total luas kebakaran yang berlangsung selama dua pekan tersebut mencapai 600 hektare. Sementara itu, Nurendi memastikan mayoritas lahan yang terbakar merupakan lahan milik masyarakat.

Selain meningkatkan operasi penanggulangan kebakaran lahan, jajaran Polda Riau terus meningkatkan penegakan hukum terhadap pelaku pembakar lahan. Tercatat sejak Januari-Agustus 2016, 11 Polres di jajaran Polda Riau telah menetapkan sebanyak 85 tersangka pembakar lahan.

"Seluruh tersangka pembakar lahan merupakan petani yang membuka lahan dengan cara dibakar," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Tejo.

Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016