Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung,  Ridwan Kamil, dan istrinya, Atalia Kamil, melayat ke rumah duka Tatang Wiganda, guru olahraga SMP dan SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) yang menjadi korban penusukan di kawasan Terminal Cicaheum Kota Bandung.

Kamil datang ke rumah duka, Jalan Babakan H Tamim RT001/13, Kota Bandung, Selasa. Sebelumnya Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, beserta istri juga melayat ke rumah duka.

"Saya ingin memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan Insya Allah sekolah anak-anaknya akan kita urus, untuk itu kita datangi melayat ke sini," kata Kamil.,Selasa.

Untuk pendidikan anak-anak almarhum, dia mengatakan akan diurus sampai sampai lulus SMA di sekolah yang dikelola yayasan itu.

"Saya sudah bilang sama SMA YAS, karena beliau mengajar disana, sekolah sampai SMA atau SMK-nya gratis sampai lulus, mungkin itu yang dapat kita bantu dulu," katanya.

Seusai melayat, wali kota yang akrab disapa Emil mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa salah seorang guru yang menjadi panutan murid-muridnya yang meninggal akibat tindakan kriminal.

"Saya juga mendengar dari pihak kepolisian bahwa pelakunya sudah ditangkap, dan mudah-mudahan semua yang bertanggung jawab bisa ditangkap," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, dia menitipkan kepada jajaran kepolisian agar meningkatkan keamanan, karena kejadian seperti itu tidak diharapkan.

Meski secara statistik laporan dari kepolisian kejahatan jalanan relatif jauh berkurang, tetapi kejadian yang fatal ini, sangat saya sesali," katanya.

Ia meminta kepada aparat kewilayahan, camat dan kepolisian untuk meningkatkan patroli, khususnya di area-area yang mungkin rawan termasuk di area terminal. 

Terkait peredaran miras di Kota Bandung, wali kota menyampaikan Pemkot Bandung dan dirinya pribadi sering turun langsung merazia tempat-tempat peredarannya. Karena menurutnya pada dasarnya regulasi ingin diperketat dan dikurangi peredarannya sehingga tidak menimbulkan ekses.

"Siapapun dalam pengaruh alkohol akan melakukan tindakan yang tidak masuk akal termasuk tindakan kriminal," katanya.

Dia meminta agar fokus kepada pengungkapan kasus dan mengurus keluarganya sambil berupaya agar hal seperti ini tidak terjadi lagi. Begitupun dengan preman-preman yang sering berkeliaran di terminal, Kamil mengaku akan berkordinasi terus dengan polisi.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016