Kabul (ANTARA News) - Afghanistan menggelar program imunisasi polio, Senin, bagi anak-anak di sejumlah daerah yang sebelumnya dikuasai militan ISIS, menurut keterangan pejabat terkait.

Afghanistan dan Pakistan merupakan dua negara yang masih dilanda wabah polio. Penyakit tersebut masih merebak karena kelompok-kelompok ekstremis menolak imunisasi dengan dalih vaksin polio merupakan konspirasi untuk membuat mandul umat muslim dan kedok bagi kegiatan mata-mata.

Program imunisasi polio selama lima hari akan menjangkau sekitar 9,5 juta anak di seluruh Afghanistan, menurut keterangan Sardar Parwiz, pejabat Kementerian Kesehatan. Pemerintah berharap dapat memanfaatkan dengan baik kondisi saat ini setelah aksi kekerasan mulai reda di wilayah timur negara tersebut menyusul keberhasilan operasi militer dukungan Amerika Serikat.

"Kami sudah menghubungi warga di sejumlah daerah yang berhasil direbut kembali dari tangan ISIS. Kami akan mengirim tim ke daerah-daerah tersebut, namun jika mereka menghadapi masalah, kami akan meminta warga mengirimkan anak-anak mereka ke klinik di daerah yang lebih aman," ujar Parwiz.

Gerilyawan ISIS menguasai sejumlah distrik di Provinsi Nangarhar di perbatasan dengan Pakistan sebelum mereka dipukul mundur oleh pasukan Afghanistan dan NATO.

Bulan lalu, pasukan Afghanistan dengan bantuan serangan udara Amerika Serikat berhasil merebut sebagian wilayah distrik Kot di Nangarhar, yang merupakan basis ISIS. Di sana, mereka mendirikan pengadilan syariah dan kamp-kamp pelatihan dengan memajang bendera hitam khas kelompok ekstremis tersebut.

Najibullah Kamawal, kepala dinas kesehatan Nangarhar, mengatakan sejumlah distrik tidak dapat dijangkau selama lebih dari setahun terakhir sehingga ribuan anak tidak memperoleh bantuan medis, demikian seperti dikutip dari AFP.  (ab/)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016