Kudus (ANTARA News) - Peraih medali emas Olimpiade 2016 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir disambut sangat meriah oleh masyarakat Kudus, Kamis, yang begitu semangat menyambut dua pahlawan olahraga Indonesia itu, mengalahkan sambutan warga ibu kota Jakarta saat pasangan ini diarak beberapa waktu lalu.

Masyarakat berkumpul di sepanjang jalan yang dilalui Tontowi/Liliyana serta rombongan.

Mereka mengeluk-elukkan nama Owi dan Butet, panggilan akrab Tontowi dan Liliyana. Sekitar 3.000 siswa sekolah di Kudus baik dari sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama berjejer di pinggir jalan sambil melambaikan bendera merah putih.

Beberapa dari mereka berusaha mendekati Tontowi dan Liliyana dengan berlari, berebut salaman, hingga nekad mendekat menggunakan motor, sedangkan mereka yang berada di dalam mobil, membuka jendela untuk mengambil gambar Tontow/Liliyana.

Sambutan di Kudus terlihat lebih meriah bila dibandingkan saat di Jakarta. Tontowi dan Liliyana pun sumringah memberi lambaian tangan kepada ribuan masyarakat Kudus.

Keduanya diarak keliling kota yang menjadi markas klub mereka, PB Djarum, dengan menggunakan mobil VW Combi double dek dan diiringi opara peraih medali Olimpiade sejak 1992 dan legenda bulu tangkis.

Peraih medali dari arena Olimpiade yang turut dikirab seperti Alan Budikusumo dan Susi Susanti yang berhasil meraih medali emas di Barcelona 1992, Rexy Mainaky yang meraih emas Olimpiade Atlanta, ditambah Denny Kantono/Anthonius Budi Ariantho yang berhasil meraih perunggu di Atlanta 1996, Minarti Timur yang memperoleh medali perak di Sydney 2000 serta Maria Kristin Yulianti yang berhasil menyabet perunggu di Beijing tahun 2008. Legenda bulu tangkis Liem Swie King, Christian Hadinata, serta Hariyanto Arbi juga turut dikirab bersama pelatih Tontowi/Liliyana, Richard Mainaky.

Sebelum diarak, Tontowi/Liliyana terlebih dahulu menerima bonus rumah masing-masing Rp1,5 miliar di perumahan Graha Padma Semarang.

Mereka mulai diarak sekitar pukul 12:30 WIB dari pom bensin Karanganyar menuju Gerbang Kudus Kota, Kretek.

Kemudian, rombongan kirab menuju brak SKT BL 53 di Jalan Lukmonohadi, Kudus, sekitar pukul 13:00 WIB. Brak SKT BL 53 adalah tempat latihan awal PB Djarum pada 1969 yang melahirkan legenda seperti Liem Swie King.

"Merekalah yang telah mengharumkan nama Indonesia. Kita seharusnya bangga dan tersanjung sudah dikunjungi pahlawan olahraga kita," kata Bupati Kudus Musthofa saat menyambut Tontowi dan Liliyana di Brak SKT BL 53, Kamis.

Tontowi/Liliyana kemudian menuju Alun-alun depan Pendapa Kabupaten untuk memberikan testimoni di hadapan seluruh penduduk  Kudus. Setelah itu, rombongan kirab kembali melanjutkan perjalanan menuju Jalan A. Yani untuk berakhir di GOR Jati, Kudus.

Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016