Tashkent (ANTARA News) - Presiden Uzbekistan Islam Karimov meninggal dunia, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), pada usia 78 tahun setelah dirawat di rumah sakit akibat pada 27 Agustus 2016 mengalami serangan otak (stroke).

Menurut seorang pejabat Uzbekistan, pemakaman akan dilangsungkan pada Sabtu di kota bersejarah Samarkand, tempat Karimov dilahirkan.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa negara dinyatakan dalam keadaan berkabung selama tiga hari, terhitung sejak Karimov wafat.

Karimov, yang menjabat sebagai presiden republik independen baru itu sejak 1991, mengalami pendarahan otak pada Sabtu pekan lalu.

Satu hari kemudian, Minggu, pemerintah Uzbekistan mengatakan di lamannya bahwa Karimov dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan medis secara menyeluruh.

Pada Senin lalu putri Karimov yang bernama Lola Karimova-Tillyayeva melalui akun Facebook-nya membenarkan bahwa sang ayah sedang dirawat di rumah sakit, dan meminta masyarakat untuk berdoa bagi kesembuhannya.

Sebelumnya pada Jumat kemarin (2/9), Pemerintah Uzbekistan mengumumkan bahwa keadaan Islam Karimov memburuk dan bahwa sang presiden berada dalam kondisi kritis.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016