Dua kata berantonim setan dan "angel" atau malaikat seakan susah disatukan dan saling berlawan. Tetapi dalam asosiasi kuliner, setan dan angel dapat disatukan dalam sajian unik untuk cita rasa penggemar mie.

Konsep kuliner unik ini ada di Kota Malang, Jawa Timur, dengan berbahan dasar mie, dan berbagai level campuran bumbu pedasnya.

Umum dikenal dengan sebutan "Mie Setan", yang menawarkan sensasi tingkat kepedasan dalam menyantap mie. Sesuai namanya yang unik, "Setan" di sini diasosiakan untuk rasa yang pedas di luar tawaran menu mie pada umumnya, dan memiliki berbagai level tingkatan rasa yang bisa disesuaikan dengan selera serta daya tahan lidah penikmat mie.

Hendra atau akrab dipanggil Jack, salah satu pengelola dari cabang Mie Setan mengatakan bahwa konsep Mie Setan memang kuliner yang berbahan dasar mie dan menawarkan sensasi pedas di luar perkiraan, sehingga variasi menu yang membedakan adalah variasi tingkat jumlah cabai.

Tidak heran jika melihat pengunjung yang menyantap Mie Setan terlihat dengan muka merah seperti marah namun bercucuran keringat di dahi mereka.

Sebagai perbandingan, untuk level dua mie setan memiliki tingkat kesetaraan 25 cabai rawit. Tingkatan level tersedia hingga lima. Untuk kategori kepedasan sendiri mie tersebut terbagi dengan dua jenis yaitu mie setan atau mie yang direbus dan mie iblis atau mie dengan sajian mie-nya digoreng, namun levelnya memiliki tingkatan yang sama.

Kuliner yang sudah memiliki 11 cabang di Jawa Timur dan Bali ini, juga menyediakan menu tidak pedas, dengan nama "Mie Angel". Mie ini dikhususkan bagi pelanggan yang tidak berani mencicip sensasi pedasnya, namun ingin tetap merasakan suasana mie setan.

Mie Angel rasanya lebih ramah di lidah, dengan tidak banyak ranjau pedasnya. Mie angel memiliki rasa asin dan gurih dilengkapi dengan pelengkap bumbu berupa pangsit ayam dan daging ham tipis yang renyah. Kuantitas mie tidak terlalu banyak, namun menggunakan mie yang tebal, sehingga tetap kenyang dan terasa cukup tidak berlebihan.

Pelanggan dapat menikmati hidangan Mie Setan dengan nyaman di restoran yang sebagian besar berkonsep ruang terbuka yang dikelilingi tanaman hias, sehingga serasa seperti sedang berada di sebuah taman.

Bagi pelanggan yang menginginkan makan di tempat yang lebih "private" atau sepi, bisa melakukan pemesanan sebelum datang ke restoran, nanti akan disediakan tempat khusus.

Dari segi harga, bila pelanggan merupakan orang lokal Malang kemungkinan mie setan ini relatif normal. Akan tetapi, bagi pengunjung yang datang dari kota besar seperti Jakarta, harga bakso bakar dan mie setan ini bisa dibilang murah atau "harga ramah untuk kantong."

Selain terkenal dengan kuliner unik, Malang juga populer dengan bakso-nya. Tetapi sajian bakso kali ini tetaplah memiliki nilai khas-nya, yaitu penyajiannya dengan cara dibakar.

Hendra menjelaskan, semenjak buka pertama kali, belum ada keluhan dari konsumen tentang kesehatan mereka setelah makan menu super pedasnya. "Kami selalu menjaga kebersihan dan selalu merebus cabai terlebih dulu, jadi higienis menjadi faktor utama, bukan soal pedasnya yang berlebihan," kata Hendra.

Tetapi ia mengingatkan bahwa, penikmat kuliner sebaiknya tetap mengkonsumsi pedas yang sesuai dengan kemampuan dan selera masing-masing, tidak untuk dipaksakan.

Bakso Bakar
Salah satu bakso bakar yang dikunjungi penulis adalah bakso bakar "Mas Bray" berlokasi di Kota Wisata Batu. Sekilas memang tidak berbeda dari bakso bakar pada umumnya. Bakso ini memiliki ukuran normal dan pilihan tekstur kasar berurat dan halus.

Namun, yang membuat bakso bakar Mas Bray ini memiliki rasa spesial adalah bumbu kecap yang dicampur dengan saus dengan rasa yang unik sangat cocok untuk melengkapi cita rasa bakso bakar yang "juicy inside and crunchy outside" (lembut kenyal di dalam dan renyah di luar).

Resep saus ini disiramkan langsung ke atas lima buah bakso bakar yang masih hangat dan pekat aroma bakar usai disajikan. Selain itu, bakso bakar Mas Bray disajikan secara terpisah dari kuahnya yang hangat dan segar dilengkapi dengan isi yang bisa dipilih sesuai selera, seperti bihun, tahu, bawang goreng, atau tambahan bakso goreng.

Suasana dingin Kota Batu mendukung kesegaran kuah bakso ini menjadi lebih hangat dan segar. Penikmat kuliner dapat menikmati bakso bakar Mas Bray di tempat dengan suasana yang bersih dan cukup nyaman.

Konsep "open kitchen" atau dapur yang dapat dilihat oleh konsumen membuat pengunjung bisa lebih akrab dengan juru masak serta melihat proses membakar bakso layaknya membakar tusukan-tusukan sate.

Jika ada selera yang menginginkan kombinasi bakso bakar dan goreng bisa langsung meminta kepada juru masak sesuai dengan selera yang diinginkan.

Bryan pemilik bakso bakar Mas Bray mengatakan tujuan dari bakso bakar-nya adalah ingin menunjukkan ciri khas jajanan Malang agar bisa dinikmati dengan cara yang berbeda, dengan resep rahasia tentunya.

"Baksonya bisa jadi banyak ditemui di Malang, namun resep saus dan kuahnya merupakan resep keluarga kami yang turun temurun, dan akhirnya berani untuk saya komersilkan setelah beberapa kali coba," kata mahasiswa Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Brawijaya ini.

Ia juga menginginkan bahwa siapa pun yang berkunjung ke Kota Malang atau pun Kota Wisata Batu, paling tidak mencicipi citarasa jajanan khas Kota Bunga tersebut, agar bakso Malang tetap populer.

Pewarta: Yuni Arisandy dan Afut Syafril
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016