Bekasi (ANTARA News) - Bahan beku pizza nyatanya tersimpan dalam ruangan bersuhu minus 10 sampai minus 25 derajat Celcius dan harus terjaga selalu begitu demi menjaga kualitas dan higienitasnya.

Menurut Operation logistic PT Sarimelati Kencana (membawahi salah satunya Pizza Hut dan PHD), Gusti Arya, ruangan yang disebut freezer itu biasanya menyimpan sayuran (dalam ruangan chiller bersuhu 0 sampai 4 derajat Celcius) dan jenis daging-dagingan (ruangan beku yang suhunya mulai dari  minus 10 sampai minus 25 derajat Celcius) sebelum nantinya dikirim ke berbagai gerai pizza.

"Di ruangan awal, ada loading dock dengan suhu 10 sampai 14 derajat Celcius. Setelah itu ruangan front chiller dan baru masuk ke freezer, suhunya minus 10 sampai dengan minus 25 derajat Celcius," ujar Arya di fasilitas frozen house, Bekasi, Selasa sore.

Dia mengatakan sebelum bahan baku disimpan, pemeriksaan kualitas, tanggal kedaluwarsa, higienitas dan kehalalan telah dan terus dilakukan hingga bahan dikirim ke gerai.

Bahan yang dikirim ke gerai juga telah melalui sistem FIFO (First In First Out).

"Kami lakukan monitoring barang apakah dari dalam negeri atau dari luar negeri. Kalau dari luar negeri dilihat berapa lama sampai di Indonesia. Di sini kami monitoring juga pengirimannya dan waktu sampai di frozen store."

"Harus cepat diproses karena merupakan barang beku. Kalau terlalu lama akan pengaruhi kualitas dan higienitas," tutur Arya.

"Barulah barang masuk ke dalam sistem Pizza Hut, inilah pintu gerbang semua barang barang yang masuk, scanning-nya di sini. Salah satu yang paling vital dan harus diperiksa itu karena ini bahan beku adalah temperatur, kualitas, higienitas dan kehalalan (melalui sistem jaminan halal)," imbuh dia.

Perusahaan juga menerapkan sistem MRD (Make-Ready-Discard) untuk setiap produk makanannya. Setiap produk ditempel label yang terbuat dari bahan acrylic. Label ini mencantumkan tanggal produk makanan diterima gerai, waktu sebaiknya digunakan dan waktu harus sudah dibuang.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016