Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan, telah diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara, dan jika tanpa halangan maka pos Wakapolri akan kosong dan Kepala Polri berkewajiban menunjuk penggantinya.

Pemerhati Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyarankan agar penunjukkan pengganti Budi Gunawan harus seksama agar tidak menimbulkan kehebohan dan kontroversial seperti yang terjadi terkait penunjukkan jabatan tinggi di Polri pada 2015 lalu.

"Kita masih ingat kehebohan di tubuh Polri di awal tahun2015 kemarin. Penunjukan jabatan Bintang baru hampir semuanya kontroversial," kata Bambang dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Kontroversi tersebut di antaranya dua kali penunjukkan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Markas Besar Polri serta penunjukkan Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol).

Padahal dalam skenario strategi besar untuk menerapkan sistem meritrokasi di tubuh Polri telah ditetapkan agar seseorang yang ditunjuk mengisi jabatan bintang 3, Wakapolri, Irwasum, Kabareskrim, Kabaintelkam, Kabaharkam, adalah Pati yang sudah pernah mengisi jabatan Kapolda tipe A minimal sekali.

"Dalam satu tahun terakhir ini, tak kurang 3 Pati bintang 3 yang tidak pernah menjabat menjadi Kapolda tipe A, Komjen. Budi Waseso (Kabareskrim), Komjen Aridono (suksesor Budi Waseso sebagai Kabareskrim), dan Komjen Syafrudin (Kalemdikpol)," kata Bambang.

"Untuk mendapat bintang 3 di jabatan-jabatan tersebut saja sudah kontroversi. Apalagi berminat menjadi Wakapolri," ujarnya menambahkan.

Budi Waseso hanya mengenyam jabatan Kapolda di Gorontalo saat bintang 1, Syafrudin sebagai Kapolda Kalsel, sedangkan Aridono hanya menjabat sebagai Kapolda Sulteng.

Oleh karena itu, Bambang mengatakan sosok Wakapolri berikutnya haruslah sosok yang tepat untuk berduet dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

"Sosok Wakapolri pengganti BG harus menjadi partner duet yang handal. Sebagai alumni muda yang memimpin tak kurang 100 jenderal seniornya, kemampuan mengakomodasi kepentingan senioritas tersebut tentu diperlukan," katanya.

Beberapa nama perwira tinggi polisi bintang tiga yang disebut Bambang dapat dipertimbangkan sebagai duet Tito ialah Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno dan Kepala BNPT Komjen Pol Soehardi Alius.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016