Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan Ketenagalistrikan dan Elektronika asal Jerman Siemens AG membidik daerah terpencil untuk membangun sistem tenaga listrik di Indonesia tanpa menggunakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet).

"Mereka memiliki sistem tersebut. Mereka berharap, dengan adanya sistem ini, nanti ada bagian-bagian yang bisa diproduksi lokal," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Kamis.

Putu menyampaikan hal itu usai mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menemui Member of Managing Board Siemens AG Roland Busch dan CEO PT Siemens Indonesia Josef Winter di Gedung Kemenperin.

Putu menyampaikan, jika sistem tersebut mulai beroperasi, maka Siemens akan menggandeng perusahaan lokal untuk turut mendukung produksi komponen ketenaga listrikan tersebut.

"Sistemnya sendiri belum tahu, Apakah pakai gas, atau campuran gas dan solar, tapi suatu sistem yang bisa dikembangkan oleh industri kita," ungkap Putu.

Dengan demikian, sistem yang terkait dengan proyek 35.000 mega watt yang dicanangkan pemerintah ini juga akan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksinya.

Putu menyampaikan, pihak Siemens meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menetapkan proyek percontohan untuk menentukan daerah-daerah mana saja yang akan dialiri listrik.

"Kalau belum tahu contoh tempatnya ya engga dimulai. Siemens juga akan bertemu PLN," pungkas Putu.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016