Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penyiaran Publik RRI telah meluncurkan jaringan berita nasional di bawah program Pro 3 guna menghadapi persaingan media massa konvergensi di era teknologi digital.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama RRI, M. Rohanudin pada peringatan 71 tahun Radio Republik Indonesia dengan tema "Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami" di Jakarta, Minggu.

Dalam sambutannya Rohanudin menekankan bahwa RRI memiliki sikap dan keberpihakan kepada kepentingan nasional dengan mengedepankan identitas bangsa dan negara.

"RRI tidak larut dalam kegaduhan dan fragmentasi politik dan sosial," katanya, seraya menambahkan bahwa informasi dan berita yang disampaikan oleh RRI merupakan jurnalisme damai dan jurnalisme kenabian yang teduh, damai dan jujur.

Menurut dia, upaya pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memperkuat jaringan internet di daerah perbatasan merupakan upaya strategis dalam mendekatkan masyarakat dengan perkembangan media massa konvergensi.

Saat ini RRI memiliki 92 jaringan stasiun di seluruh Indonesia, termasuk studio produksi di beberapa daerah perbatasan seperti Entikong, Nunukan, Skow dan Atambua.

Siaran RRI di wilayah perbatasan ini, menurut Rohanudin, mengudara pada pemancar 5.000 watt pada 2015.

Di luar negeri, perwakilan RRI ada di enam negara yakni Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Malaysia, Australia dan Hong Kong.

Atas hal tersebut RRI dianugerahi penghargaan dari Persatuan Penyiaran Internasional (International Broadcasting Union/IBU) pada 2015 untuk aplikasi penyiaran terbaik di dunia.


Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016