Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sekitar 1.800 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia, mengikuti Shalat Idhul Adha di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur di Jalan Tun Razak, Senin.

Shalat Idul Adha yang dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat juga diikuti warga negara Malaysia yang tinggal di sekitar KBRI tersebut. Shalat menghadirkan imam dan khatib Prof Dr Miftahurrahim dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama (PCINU) Malaysia.

Shalat Idhul Adha tersebut berlangsung di ruangan utama KBRI di lantai satu hingga di halaman gedung. Saat masuk ke kedutaan, jamaah dibagikan kupon makanan dan ditukarkan usai Shalat Idhul Adha.

Miftahurrahim mengatakan pada saat ini jutaan kaum muslimin melaksanakan shalat Idul Adha sebagai manifestasi ketakwaan kepada Allah SWT.

"Peringatan Idul Adha dan haji merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dalam perayaan kurban," katanya.

Dia mengatakan, perjalanan kehidupan manusia pasti diuji dan semakin tinggi derajat dan kedudukan seseorang akan semakin besar ujian yang akan diberikan.

"Hidup itu seperti orang berjalan di hutan sehingga harus ada tuntunan. Allah menguji Nabi Ibrahim untuk mengurbankan putranya tercinta. Tapi tak sedikitpun leher Ismail tergores," katanya.

Dubes Marsekal (Purn) TNI Herman Prayitno saat ditemui usai Shalat Idhul Adha mengatakan, Idhul Adha memberikan makna tidak mementingkan diri sendiri.

"Kita harus peduli dengan orang lain. Kepemilikan kita ada sebagian yang harus diberikan kepada orang lain, apalagi bagi masyarakat Indonesia yang ada di sini. Saya pesankan rutin. Bagi yang mencari rezeki di sini. Jangan sampai lupa dengan orang lain sehingga bisa bekerja dengan damai dalam mencari rezeki di negara tetangga ini," katanya.

Herman mengatakan, KBRI Kuala Lumpur menyembelih 11 ekor sapi dan akan disembelih Selasa (13/9) di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).

"Shalat Idhul Adha ini lebih meriah karena tidak libur panjang atau tidak mudik. Kalau Idul Fitri seminggu sebelumnya sudah pulang. Alhamdulillah yang hadir 1.800 orang," katanya.

Tidak semua warga Indonesia shalat di KBRI, namun ada juga di tempat lain seperti Masjid UMNO di Jalan Putra dan Masjid Pakistan.

"Saya shalat di Masjid Pakistan dekat Kampus UNM," kata Tetta Faidah, warga Indonesia yang tinggal di Jalan Ipoh.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016