Banjarmasin (ANTARA News) - Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin meneliti terhadap fenomena air sungai Martapura di Banjarmasin yang tiba-tiba berubah berwarna hijau tosca.

Fenomena terlihatnya air sungai Martapura ini berubah hijau tosca menyeruak kepublik setelah Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menguplot foto bertema "fenomena" di akun Facebook-nya, Senin.

"Sudah beberapa hari ini air sungai Martapura di Banjarmasin berwarna hijau tosca, "ayo kebanjarmasin" ayo kita rawat dan jaga kebersihannya," tulisnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi, Selasa, di Balaikota Banjarmasin, menyatakan bahwa pihaknya akan meneliti kejadian air sungai Martapura yang mengalami perubahan warna menjadi hijau tosca ini.

"Hari ini (Selasa), kita ambil sample, mau kita teliti secepatnya kenapa sampai terjadinya air sungai berubah menjadi hijau tosca ini, memang kita merasanya ini sebagai kejadian alam," paparnya.

Menurut dia, kalau dilihat dari segi fisik air terlihat bagus, hijau tosca dan jernih, tapi apakah segi kualitas terutama tingkat keasamannya yang menyebabkan ini.

"Sebab beberapa tahun lalu pernah juga kejadian seperti ini, ternyata tingkat keasamaan air yang meningkat, apakah demikian juga sekarang ini," bebernya.

Masalahnya, tutur Hamdi, jika terjadi demikian, maka oksigen di dalam air akan menjadi kecil, dan ini berpengaruh bagi biota sungai yang hidup di dalamnya.

"Sebab kita dapat informasinya, ciri-cirinya itu sudah ada, ada jenis-jenis ikan di sungai kita ini yang feka, hingga bisa mengakibatkan kematian," tutur Hamdi.

Dia menyatakan, masyarakat tidak perlu kawatir, tentunya diingatkan juga tidak meminum secara langsung air sungai Martapura, bukan karena terjadinya air berubah warna menjadi hijau tosca ini, tapi memang air sungai mengalami pencemaran berat, hingga harus diolah secara baik untuk bisa dikosumsi.

"Ya, saya belum bisa menyatakan ini apakah karena pencemaran, tentunya kalau mau konsumsi air yang aman saja, kan sudah ada air milik PDAM," ujarnya.

Pewarta: Sukarli
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016