Jayapura (ANTARA News) - Rasty, kakak guru honorer Yuni Yusra (27 thn), menyesalkan penembakan di Mulia yang menewaskan adiknya itu.

"Kenapa adik saya ditembak, padahal dia datang mengajar mereka," ungkap Resty saat memasuki ruangan vip room bandara Sentani, Selasa (13/9), untuk bergabung dengan keluarga lainnya yang mendampingi evakuasi jenasah adiknya.

Menurutnya, dia baru tiga bulan berpisah dengan adiknya yang menjadi guru honorer di SD Negeri Kulirik Mulia karena mendapat tugas belajar di Jayapura.

"Bahkan sebelum ke Jayapura, saya sempat berpesan agar tidak lupa mengajar anak-anak muridnya, kata Resty yang mengaku adiknya sudah dua tahun tinggal di Mulia.

"Adik saya memang baru guru honorer dan diwaktu senggangnya berprofesi sebagai tukang ojek," kata Resty yang mengaku tidak menyangka adiknya yang oleh warga sekitar dipanggil "pak guru" itu menjadi korban penembakan.

Sementara itu Wakil Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Puncak Jaya, Markus Tandiayu secara terpisah meminta aparat keamanan dapat menangkap pelaku penembakan.

Tercatat dua warga IKT sudah menjadi korban penembakan kelompok bersenjata di Mulia, kata Tandiayu.

Yuni Yesra ditembak kelompok bersenjata Senin malam (12/9) di kampung Karubate, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Jenasah korban sudah dievakuasi ke Makassar dengan menggunakan pesawat komersil dan akan dimakamkan di Toraja.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016