Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Dedi Setiadi menjawab pertanyaan mengenai  apakah ada senjata asli di properti film “Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita” yang dibintangi  Aa Gatot alias Gatot Brajamusti beberapa tahun lalu.

“Yang tahu (rinciannya) adalah art director dan properti,” kata Dedi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu. Dedi diperiksa sebagai saksi dalam kasus senjata api yang melibatkan Aa Gatot.

Ia mengatakan, tugas sutradara adalah mengatur bobot adegan. Segala hal yang berhubungan dengan properti diberikan pada kru yang bersangkutan. 

“Dari mana datangnya senjata, asli apa enggak, saya enggak mengerti. Senjatanya ada banyak, dipakai (adegan) tembak menembak antara polisi dan sindikat perdagangan wanita,” papar dia.

Sepengetahuan Dedi, semua properti yang digunakan adalah senjata bohongan.Apalagi ada polisi yang mengawasi setiap adegan laga yang melibatkan senjata. Dia menyebut ada adegan di mana Gatot menggunakan senjata.

“Adegan merebut senjata dari penjahat kemudian dipakai tembak menembak.”

Namun, Dedi tidak bisa menilai apakah aksi Gatot dalam film itu mencerminkan seseorang yang sudah terbiasa memegang senjata dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada instruktur khusus yang mengarahkan pemain agar bisa berkelahi dan menembak dengan baik. 

“Saya harus mengarahkan dia jadi orang yang menembak secara atraktif,” kata sutradara yang tidak pernah berhubungan lagi dengan Gatot setelah filmnya dirilis.

Selain itu, Dedi juga mengaku tidak pernah tahu bahwa Gatot punya senjata pribadi.

“Saya tidak pernah lihat,” imbuh dia.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016