Munich (ANTARA News) - Dilema menghinggapi kubu AC Milan, utamanya soal pilihan pemain di barisan depan menjelang pertandingan putaran kedua babak perempat final Liga Champions yang digelar di Bayern Munich, Rabu. Milan ditahan imbang 2-2 dalam pertandingan di kandang sendiri pada putaran pertama. Kemenangan dibutuhkan di Allianz Arena jika pemenang Liga Champions tahun 2003 ini berambisi masuk babak semi-final. Ini berlaku ketika melawan dua pesaing utama yakni Manchester United atau Roma. Namun Milan menghadapi masalah dengan barisan depan, terlebih dengan absennya sejumlah pemain yakni Ronaldo, Antonio Gilardino dan Ricardo Oliveira. Sekarang pilihan hanya tinggal veteran Filippo Inzaghi. Pelatih Carlo Ancelloti terus memutar otak dengan mencari pemain yang pas untuk mempertajam serangan Milan. Inzaghi sendiri bukan tanpa masalah. Kondisinya jauh dari memadai dalam menghadapi pertandingan yang memerlukan konsentrasi penuh. "Inzaghi berusaha main semaksimal mungkin sejauh ia mampu. Kualitas dan pengalamannya akan terbukti dalam pertandingan yang menentukan di Munich," kata Ancelotti. Siap atau tidak siap bagi Inzaghi untuk main, tanggungjawab penuh terletak di bahu pemain Brazil berusia 24 tahun, Kaka. Sebagai gelandang menyerang, Kaka tampil mengesankan dalam musim lalu. Ia bahkan pencetak gol terbanyak bagi klubnya. Penampian Kaka dalam babak sebelumnya cukup terbilang lumayan. Ketika melawan Bayern pada pertandingan putaran pertama di San Siro, ia mengeksekusi penalti yang berbuah gol. "Sejauh ini Kaka tidak tergantikan. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Ia akan bermain penuh sepanjang pertandingan," kata Ancelotti. Kaka merupakan pemain yang dapat memompa semangat rekan-rekannya di lapangan. Ini terlihat ketika Milan bertanding di Munich. "Saya yakin kami akan menang di Munich. Saya merasa bahwa pertandingan malam nanti bersejarah," kata pemain asal Brazil itu. Ia memiliki alasan memadai untuk percaya diri. Hasil imbang tidak cukup menggembirakan bagi Milan. Di liga lokal, Milan menghadapi tuntutan kerja keras. Sedangkan bagi Munich, posisi yang kurang meggembirakan di liga Jerman menjadi titik berangkat dalam laga Piala Champions. Mereka menang 2-1 melawan Hannover lewat pertandingan yang alot pada Sabtu lalu. "Kami dituntut main lima puluh persen lebih baik ketika melawan Milan," kata pelatih Ottmar Hitzfeld. Hitzfeld memiliki pengalaman memuaskan ketika berhasil meghantar Borussia Dortmund meraih gelar terhormat pada 1997 di liga Jerman. Tugas Hitzfeld salah satunya yakni memompa semangat para pemain Bayern untuk sampai ke babak semi-final. Manajer Bayern Uli Hoeness tidak memberikan komentar lebih jah seputar pertandingan pada Rabu ini. "Kami dapat mendekati Milan dalam kepercayaan diri penuh. Peluang kami 50:50. Ini perkiraan yang realistis," katanya dikutip AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007