Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan Papua tak bisa lepas dari hatinya, karena berbicara tentang Papua sangat menarik, apalagi bertemu dengan rekan atau sahabat yang pernah bertugas di sana.

Pernyataan ini disampaikan oleh mantan Kapolda Papua itu dalam acara peluncuran buku dengan judul Papua: Antara Uang dan Kewenangan karya Gubernur Lukas Enembe di salah satu hotel ternama di Jakarta, Senin malam.

"Kalau bicara soal Papua itu bisa dua hari dua malam gak pernah putus-putus, ketemu dengan teman-teman yang pernah dinas di Papua, atau ketemu dengan sahabat-sahabat dari Papua, itu sekali lagi sampai malam tidak akan pernah putus, pahadal saya pernah tugas dimana-mana, Papua tidak lepas dari hati saya," katanya.

Perkenalan dengan Lukas Enembe, ungkap Tito, saat menjabat sebagai Kapolda Papua pada September 2012 ketika Kapolri Timur Pradopo meminta agar mensukseskan Pilkada Gubernur yang sudah tertunda selama dua tahun.

"Tugas saya yang utama adalah menggulirkan Pilkada Gubernur. Wah, saya berpikir, bahwa belum pernah dinas di Papua. Lalu, permasalahannya sudah tertunda dua tahun, tapi saya kemudian menjalankan tugas. Kesana dengan hati dan niat yang baik, menggalang semua pihak, KPU, Panwaslu dan semua pemangku kepentingan," katanya.

Pada suatu hari, lanjut Tito, Ketua GIDI Papua Pdt Lipiyus Biniluk mengundang para pemangku kepentingan, seperti Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua dalam peresmian gereja di Mamit, Kabupaten Tolikara.

"Disanalah (Mamit) pertama kali saya lihat Pak Lukas Enembe, saat berbicara dihadapan banyak orang," katanya.

Pada peluncuran buku itu, juga nampak hadir Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, staf khusus Presiden Jokowi dan penasihat senior tentang Papua, Lenis Kogoya dan Michael Manufandu.

Lalu, para politisi dan tokoh Papua yang berkiprah dipentas lokal dan nasional, seperti Yorrys Raweyai, Sulaiman Hamzah, Roberth Rouw dan Fredi Numberi.

Ketua MRP Timotius Murib, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab dan sejumlah anggota DPRP Ruben Magai, Boy Markus Dawir, Mustaqim, Elvis Tabuni, Emus Gwijangge dan Thomas Sondegau.

Sekda Papua Hery TEA Dosinaen, para pimpinan SKPD Pemprov Papua dan tokoh adat, agama dan mahasiswa Papua di Jakarta.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016