Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta meminta kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI agar melakukan pemutakhiran data pemilih untuk pilkada, terutama warga yang telah direlokasi.

"Data pemilih harus diperbarui, terutama warga yang direlokasi, karena nantinya akan jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Untuk itu, kami minta bantuan SKPD DKI," kata Ketua KPU DKI Sumarno di Jakarta, Selasa.

Dia memperkirakan jumlah TPS yang tersedia pada saat pilkada nanti akan tersebar di sebanyak 13.000 lokasi. Akan tetapi, pihaknya akan melakukan pemetaan terlebih dahulu.

"Kami memprediksi akan ada 13.000 TPS yang tersebar di berbagai lokasi saat pilkada nanti. Tapi kami harus lakukan pemetaan dulu, karena bisa saja jumlahnya berkurang," ujar Sumarno.

Dia menuturkan pemetaan TPS saat ini sudah mulai berlangsung, yakni sejak Agustus hingga September 2016, diprioritaskan di lokasi-lokasi penertiban serta tempat relokasi warga.

"Kami membuat pemetaan secara administratif dulu. Kami meminta semua SKPD terkait agar bisa memfasilitasi proses pemutakhiran data terkait daerah mana yang sudah ditertibkan dan kemana warga direlokasi," tutur Sumarno.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bagi warga yang sudah direlokasi, maka TPS akan disediakan di tempat tinggal yang baru. TPS tidak akan disediakan di lokasi-lokasi yang sudah ditertibkan.

"Jadi, TPS akan kami sediakan di tempat tinggal yang baru, bukan di tempat tinggal yang lama, yang sudah ditertibkan. Oleh karena itu, kami membutuhkan bantuan dari banyak pihak," ungkap Sumarno.


Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016