Bandung (ANTARA News) - Ketua Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta kasus intimidasi atau ancaman yang dilakukan anggota ormas/LSM terhadap wartawan Tribun Jabar M Zezen Zaenal Muttaqin terkait pemberitaan PON XIX agar dituntaskan.

"Iya silakan, saya mendorong agar dituntaskan karena itu sudah mengganggu. Kita ingin wajah PON yang bersih dan tidak intimidasi," kata Ahmad Heryawan, di Media Center Utama PON XIX di Bandung, Rabu.

Pria yang akrab disapa Aher itu menegaskan PB PON XIX tidak ada sangkut pautnya dengan tindakan anggota LSM dan ormas yang mengintimidasi wartawan Tribun Jawa Barat terkait berita tentang upacara pembukaan PON XIX.

"Saya tegaskan di sini PB PON tidak ada hubungan apapun dengan yang meneror itu. Tidak ada keterlibatan ormas atau LSM di PB PON, kalaupun ada itu adalah relawan. Relawan daftar resmi ke kami," kata dia.

Rabu siang, Wartawan Tribun Jabar M Zezen Zaenal Muttaqin melaporkan ancaman yang dilakukan oleh anggota LSM dan ormas terkait pemberitaan PON XIX/2016 kepada Polda Jawa Barat.

Zezen datang ke Polda Jawa Barat didampingi oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jabar Cecep Burdansyah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Barat, sekitar pukul 10.30 WIB.

Sebelumnya Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zaenal Muttaqin mengaku diancam oleh sejumlah orang yang mengaku dari LSM dan ormas tertentu terkait pemberitaan jelang upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.

Zezen menjelaskan intimidasi tersebut bermula saat dirinya menulis berita yang naik cetak menjadi berita utama Harian Tribun Jabar dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang".

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016