Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan data korban tewas akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, hingga Rabu sore sebanyak 20 orang.

"Saya dapat "update" (data terakhir korban tewas) ada 17 orang di Garut dan tiga di Sumedang. Itu data saya dapat," kata Khofifah usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Mensos mengaku dirinya ditanya Presdiden Joko Widodo terkait bencana banjir dan longsor. "Habis Ratas saya akan langsung ke Garut, kemudian ke Sumedang," kata Khofifah.

Mensos menyatakan akan langsung mengecek penanganan korban secara langsung dan memberikan bantuan pemerintah terhadap keluarga korban tewas.

"Memberikan bantuan kematian dari pemerintah untuk mereka yang telah diidentifikasi, baik di Garut maupun di Sumedang," kata Khofifah.

Mensos menyebut bantuan kematian itu senilai Rp15 juta setiap korban sebagai bagian dari rasa duka cita bagi keluarga korban tewas.

Khofifah juga menyatakan kedatangannya akan bertemu dengan para korban yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian guna mengetahui apa sudah ditangani dengan layak.

"Di pengungsian, saya akan cek tim dapur umum, prinsipnya jangan sampai ada yang tidak terpenuhi," jelasnya.

Khofifah juga menyatakan tim khusus yang menangani trauma sudah diberangkatkan.

Terkait bantuan perbaikan rumah bagi korban banjir dan longsor, Khofifah menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Saya sudah komunikasikan dengan Kemenpupera. Sudah kirim tim juga, sudah koordinasi dan dirjennya sudah ke lapangan, pasti akan dilakukan identifikasi," katanya.

Khofifah menatakan berdasarkan pengalaman di daerah lain yang mengalami bencana longsor, kecenderungannya akan dicarikan relokasi terdekat.

"Selebihnya saya akan koordinasi dulu dengan pemda Garut dan Sumedang," kata Khofifah

Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bencana banjir dan longsor di Garut dan Sumedang akibat hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan.

Banjir bandang itu menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Rabu, pukul 01.00 WIB.

Meluapnya Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri secara cepat, kata dia, menyebabkan banjir bandang hingga ketinggian 1,5-2 meter.

Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016