Jakarta (ANTARA News) - Minat masyarakat di Tanah Air untuk mengikuti pameran pendidikan tinggi luar negeri amat tinggi yang dibuktikan semakin banyaknya yang mendaftar untuk mengikuti "Doctoral Information Day" yang digelar Monash University yang dibuka pada 24 September.

"Kami menerima respon yang luar biasa dari ratusan orang yang mendaftarkan diri untuk hadir pada kegiatan tersebut. Hal ini membuktikan minat yang besar di Indonesia terhadap program doktoral maupun pasca sarjana semakin besar," ujar Wakil Rektor dan Wakil Presiden Hubungan Internasional Monash University, Profesor Abid Khan, di Jakarta, Kamis.

Kegiatan "Doctoral Information Day" bertujuan untuk menyediakan informasi penting seputar pilihan program doktoral maupun jenjang pasca sarjana. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang kesempatan serta persyaratan yang perlu dipersiapkan bagi mereka yang berminat untuk melanjutkan studi guna pengembangan karir ataupun promosi akademik.

Serangkaian sesi presentasi yang disajikan selama kegiatan berlangsung akan memberikan gambaran tentang bagaimana rasanya menimba ilmu di Australia khususnya di salah satu kampus global terkemuka.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) hanya 10,6 persen dosen Indonesia yang bergelar doktor. Angka tersebut masih sangat jauh dari target 20 persen jumlah doktor yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan nasional sumber daya manusia di Indonesia.

Peningkatan angka kandidat doktoral maupun lulusan S3 akan berdampak pada publikasi ilmiah di tingkat internasional yang saat ini menjadi prioritas pemerintah Indonesia.

Kegiatan itu juga akan mengangkat profil para alumni Monash University yang berprestasi, Muhammad Nur Rizal (PhD), yang saat ini berprofesi sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Mengambil program doktoral di luar negeri bukan sekedar mengejar gelar tetapi membuka kesempatan berjejaring dan merasakan atmosfer akademik yang positif. Iklim itu mendorong saya untuk berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menginisiasi sebuah pergerakan untuk transformasi pendidikan di Indonesia yakni Gerakan Sekolah Menyenangkan," kata Rizal.

Gerakan itu ingin memastikan bahwa anak-anak muda di Indonesia memiliki kesempatan sama mendapatkan pendidikan bermutu bagi masa depan mereka. Secara jarak kita jauh, namun hati dan kepedulian tidak pernah beranjak dari Indonesia.

Tak kalah menarik, kegiatan ini pun akan diisi oleh sesi peluncuran buku "Berlayar", yang berisi kumpulan kisah inspiratif perjalanan mahasiswa Indonesia dalam meraih gelar PhD. Buku Berlayar ditulis oleh beberapa alumni Monash University yang tergabung dalam Social Researchers Forum (SRF). ***4***

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016