Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan kredit sindikasi sebesar Rp4 triliun untuk pembangunan lima bandara pada triwulan IV/2016.

Direktur Perbankan Korporasi Mandiri Royke Tumilaar di Jakarta, Senin, mengatakan Mandiri akan menjadi pimpinan sindikasi tersebut yang akan disalurkan ke PT Angkasa Pura I sebagai pembangun proyek lima bandara.

"Total sindikasi untuk lima bandara tersebut Rp4 triliun, Bandara Kulonprogo di DI Yogyakarta yang segera (kami) salurkan," ujar dia.

Kredit sindikasi itu untuk pembangunan bandara baru maupun pengembangan bandara yang sudah ada.

Kelima bandara itu adalah Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Kulonprogo Yogyakarta, Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Sindikasi tersebut akan melibatkan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Royke menyebutkan kredit sindikasi lainnya yang akan terealisasi di triwulan IV 2016 adalah proyek pembangunan jalan tol di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.

"Kita harap bisa mulai di triwulan IV, bersama Bandara baru di Kulonprogo," kata dia.

Secara keseluruhan, kata Royke, permintaan kredit infrastruktur di semester II 2016 terus meningkat. Selain proyek transportasi, Mandiri juga menyiapkan kredit untuk proyek pembangkit listrik di triwulan IV.

Untuk pembangkit listrik, kata Royke, perseroan telah menyediakan komitmen pembiayaan hingga Rp20 triliun.

Total, Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit infrastruktur dapat tumbuh 20 persen secara tahunan (yoy) di akhir tahun. Sedangkan total kredit perseroan ditargetkan tumbuh 10-11 persen.

Berdasarkan portofilo Mandiri, komitmen kredit infrastruktur hingga akhir Agustus 2016 sebesar Rp92,8 triliun atau tumbuh 40 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Dari nilai komitmen Rp92,8 triliun, pinjaman yang sudah dicairkan hingga Agustus 2016 sebesar Rp49,4 triliun, atau meningkat sekitar 19 persen dari periode sama tahun lalu.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016