Johannesburd (ANTARA News) - Sejumlah negara di Afrika Selatan pada Senin akan berjuang meminta izin untuk dapat menjual persediaan gading mereka, di saat konferensi satwa liar internasional tengah memperdebatkan bagaimana cara terbaik mengatur perdagangan ilegal dan melindungi gajah Afrika.

Diincar untuk diambil gadingnya, gajah dari benua tersebut semakin berkurang populasinya akibat perburuan liar, dengan studi baru menunjukkan jumlah gajah afrika turun sekitar 111.000 ekor dalam satu dekade terakhir. Itu merupakan penurunan terparah dalam 25 tahun.

Bagaimana cara membantu, termasuk apakah akan memperketat atau melonggarkan kendali atas perdagangan gading, menjadi salah satu topik yang paling sering diperdebatkan di pertemuan Konvensi tentang Perdagangan Internasional Satwa Langka (Convention on International Trade in Endangered Species/CITES) di Johannesburg, demikian seperti dilansir AFP.

Sebuah koalisi yang terdiri dari 29 negara-negara Afrika mengajukan agar gajah Afrika masuk dalam daftar Annex 1 CITES, yang akan melarang total semua perdagangan gading. Akan tetapi, delegasi lain yakin hal itu hanya akan memicu merajalelanya pasar ilegal.

Perdagangan gading internasional dilarang sejak 1989, namun pasar legal dalam negeri masih melakukannya di beberapa negara di dunia, dan CITES sudah dua kali mengizinkan penjualan gading Afrika ke Jepang dan Tiongkok, pada 1999 dan 2008.

Namibia dan Zimbabwe – yang menyatakan populasi gajah mereka masih banyak – meminta izin untuk menjual persediaan gading yang diperoleh dari gajah yang mati secara alami untuk mendanai inisiatif konservasi gajah masyarakat.

Namun, koalisi meminta kendali lebih ketat, dan pada delegasi pada akhir pekan mengesahkan rekomendasi yang ditujukan untuk memberantas pasar gading dalam negeri yang "berkontribusi terhadap perburuan liar atau perdagangan bebas."

Butuh dua per tiga suara dari koalisi untuk meloloskan izin tersebut

Uni Eropa telah mengindikasikan bahwa mereka akan mendukung kelanjutan larangan perdagangan gading.

"Kami memliki hak berdaulat dan kami tahu apa yang terbaik yang harus dilakukan, bagaimana memanfaatkan sumber daya alam kita," kata Menteri Lingkungan Zimbabwe Oppah Muchinguri.

Ia mengatakan, menutup pasar domestik untuk perdagangan gading adalah bentuk pelanggaran atas hak berdaulat negaranya.

Perjanjian CITES yang ditandatangani oleh 182 negara dan Uni ropa, melindungi sekitar 5.600 spesies hewan dan 30.000 tanaman dari ekploitasi berlebihan melalui perdagangan komersial.

Konferensi selama 12 hari yang berakhir pada Rabu, akan menyarik 63 usul untuk mengencangkan atau melonggarkan pembatasan perdagangan sekitar 500 spesies. (mu)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016