Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berbicara empat mata secara bergantian dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dari 18 negara di teras belakang Istana Merdeka, Selasa, membahas soal energi sampai pertanian.

"Memang tadi bertemu berdua-dua, agar para dubes memiliki kesempatan yang lebih pribadi dengan Presiden untuk menyampaikan prioritas kerjasama masing-masing negara," kata Menteri Luar Negeri Retmo Marsudi usai mendampingi Presiden menerima penyerahan surat-surat kepercayaan para dubes dari18 negara itu di Istana Merdeka.

Retno mengatakan pembicaraan empat mata ini membahas prioritas kerjasama bilateral dari para dubes selama bertugas di Indonesia.

"Rata-rata mereka fokus di bidang ekonomi, namun juga ada kerjasama juga sifat teknis, misalnya dengan Nambia dan Zambia menyampaikan apresiasi banyak tentang Indonesia selama melakukan kerjasama teknis di bidang pertanian," ungkap Retno.

Jerman juga membahas soal ekonomi dengan fokus pada bidang pelatihan pendidikan ketrampilan, sedangkan Saudi Arabia membicarakan potensi pengilangan minyak, pembangunan rumah murah dan pariwisata.

Lain lagi dengan Dubes Turki yang membahas kelanjutan kerjasama bidang energi dan perlindungan mahasiswa Indonesia pascakudeta gagal di sana.

"Setelah peristiwa kudeta, mahasiswa Indonesia jumlahnya ratusan telah mendapat perhatian dari pemerintah Turki. Presiden memmberikan apresiasi dan meminta proteksi terhadap mahasiswa Indonesia dilanjutkan," kata Retno.



Hari ini Presiden menerima penyerahan surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Designate Resident dan Designate Non Resident untuk Republik Indonesia (RI) dari 18 negara.

Ke-18 duta besar itu adalah:

1. Mehmet Kadri Sander Gurbuz, Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Turki untuk Republik Indonesia,
2. Mohamed Abdulia M bin Mutleq Alghafli, Dubes LBBP Persatuan Emirat Arab
3. Peter MacArthur, Dubes LBBP Kanada
4. Michael Freiherr von Ungern-Strenber, Dubes LBBP Republik Federal Jerman
5. Helena Steinhausi, Dubes LBBP Republik Austria
6. Deborah Ho Ng de Cigley, Dubes LBBP Republik Panama
7. Gonzalo Mendoza, Negri Dubes LBBP  Republik Chile
8. Ahmed bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar, Dubes LBBP Qatar
9. Ahmed Amr Ahmed Moawad, Dubes LBBP Republik Arab Mesir
10. Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi, Dubes LBBP Kerajaan Arab Saudi
11. Jose Renato Salazar Acosta, Dubes LBBP Republik Kolombia untuk RI.
12. Clement Philip Ricardo Allicock, Dubes LBBP Designate non Resident Jamaika untuk RI berkedudukan di Tokyo.
13. Helena Drnovsek Zorko, Dubes LBBP Designate non Resident Republik Slovenia untuk RI berkedudukan di Canberra.
14. Hinauri Petana, Dubes LBBP Designate non Resident Republik Samoa untuk RI berkedudukan di Canberra.
15. Walubita Imakando, Dubes LBBP Designate non Resident Republik Zambia untuk RI berkedudukan di Kualalumpur.
16. Yahya Ngam, Dubes LBBP Designate non Resident Republik Islam Mauritania untuk RI berkedudakan di Tokyo.
17. Yazkuli Mammedov, Dubes LBBP Designate non Resident Turkmenistan untuk RI berkedudukan di Kualalumpur.
18. Anne Namakau Mutelo, Dubes LBBP Designate non Resident Republik Nambia untuk RI berkedudukan di Kualalumpur.

Para dubes yang baru tugas ini disambut dengan upacara penyambutan militer dan menyanyikan lagu kebangsaan negara masing-masing di depan Istana Merdeka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.40 WIB.

Para menteri Kabinet Kerja yang hadir dalam acara ini adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016